" Maaf Al, kamu jadi terluka karena aku."
" Terima kasih. Kata itu yang aku ingin dengar, bukan kata maaf,Liv. Bukankah itu guna nya sahabat, ada ketika sahabatnya mengalami kesulitan." Alka tersenyum menenangkan. Livi memeluknya erat " Terima kasih, Alka. Mau tetap berteman dengan ku." Alka melepaskan pelukannya dan menyentuh kedua bahu Livi.
" Memang seharusnya begitu.." Livi tertawa kecil sambil menghapus air matanya.
Alka memutar tubuh Livi dan mendorong nya pelan. " Sana pulang, orang tua mu pasti khawatir anak gadisnya pulang selarut ini dan jangan lupa obati luka mu setelah sampai."
" Kau terdengar seperti kakak ku saja." Alka tersenyum. " Aku pulang ya, Alka. Kamu juga jangan lupa obatin lukanya. Satu lagi, Salam lollipop sama abang kamu yang handsome itu ya" Livi mengedipkan matanya, lalu berlari kecil meninggalkan Alka.
" Dasar Centil..." kekeh nya. Mengingat hanya karena satu batang permen dari Abang nya Kak Elvan bisa membuat Livi sahabatnya jatuh cinta.Alka pun berbalik setelah Livi pergi. Rumah Livi dan Alka berlawanan arah.
Kecantikan Livi sungguh merugikan gadis itu. Baru saja resmi jadi Mahasiswa baru sudah punya musuh saja. Aku benar-benar harus menjaga nya. Aku sungguh menyayanginya. Dalam artian menyayangi sebagai saudara, bukan seperti yang dikatakan Erika dan Saron. Aku masih waras kali! Emang segitu gak laku nya aku, sampai menyukai sesama jenis. Sampai di gerbang rumahnya, Alka tidak langsung masuk. Ia berbalik, merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi, tapi ia coba mengabaikannya. Bukankah sekarang lagi marak penculikan dan diambil organnya. Alka menatap tubuhnya yang kecil seperti anak SD. Bayangan menyeramkan itu membuat Alka bergidik ngeri. Segera ia membuka gerbang dan berlari masuk rumahnya. Perasaan gadis itu benar. Di paling ujung rumah nya terdapat mobil hitam.
" Kamu tumbuh dengan baik." orang itu tersenyum kecil.
" Nyonya, sebaiknya kita segera pergi dari sini. Sebelum Tuan menyadari Nyonya tidak ada di rumah."
" Kau benar. Jalan, Alf."
" Baik, Nyonya." jawab Alf dan segera menyalakan mobil nya.
" Alf, kau lihatkan gadis tadi. Dia orang yang berharga bagi saya." wanita itu terdiam sejenak dan melanjutkan ucapannya." Saya tahu anak lelaki mu sekolah di universitas Skylight sama seperti dia. Kamu tahu apa yang saya maksud, bukan?"
" Saya mengerti, Nyonya. Saya akan memerintahkan nya menjaga gadis bernama Alkaira."
" Terima kasih, Alf, telah menjaga rahasia ini dari suami ku."
" Ini belum seberapa dengan apa yang anda berikan pada keluarga saya. Seharusnya saya yang berterima kasih atas kebaikan anda selama ini."
---
" Kemana aja lo, Baru pulang jam segini? " Alkaira terperanjat ketika mendapati Elvan yang sedang berdiri tak jauh dari kamar nya.
" Cerita nya mulai perhatian nih." Terlihat Elvan berdecak, menatap tak suka.
" Mimpi aja lo! Gue gak akan pernah perhatian sama orang yang sudah buat keluarga gue berantakan. Lo, kapan sadar nya sih! Lo itu harus nya keluar dari rumah ini. Gak punya malu! Satu hal lagi, Cukup Livi yang tahu gue se atap sama lo!" Kata-kata itu sudah menjadi makanan sehari-hari buat nya. Hatinya sudah tak sesakit dulu, dia sudah bisa mengendalikan perasaan nya. Alka mencoba menyunggingkan senyumnya. " Aku tahu, tidak perlu di kasih tahu setiap hari nya, kak. Pasti kakak lapar ya, sampai menunggu ku seperti ini. Maaf Alka pulang malam, selesai ganti baju aku buatin nasi goreng deh buat kakak, sebagai permintaan maaf." Elvan kesal sendiri melihat tidak ada raut sedih maupun benci dari wajah Alka. Apa ucapanya kurang kasar atau level nya belum batas bon cabe level 30. Gadis itu terlihat tenang dan itu membuat hati nya kesal setengah mati.
" Gak usah! lihat muka lo nafsu makan gue hilang."
" Oke," Elvan ternganga melihat Alka langsung membuka pintu kamarnya, namun sebelum Alka masuk, ia menoleh ke Elvan. Ada yang belum dia sampaikan. " Kak Elvan, ada salam dari Livi katanya salam lollipop. Udah itu aja, Alka masuk ya kak." Gadis itu benar-benar menyebalkan. Sialann!!
[
[
Minggu, 28 Okt 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAIRA
Teen Fiction" Panggil gue Bara. Gak usah pakai embel-embel kakak, karena gue bukan kakak lo." satu kata yang cocok buat lelaki itu ' angkuh, menyebalkan, sombong, sok ganteng, mulut cabe... ' Alka terus menghujat lelaki itu di dalam hati nya sambil memoloti Bar...