" Dari mana saja kamu? " Bara menghiraukan pertanyaan Ayah nya dengan terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun.
" Dasar anak tidak berguna, seperti ibu mu." Pernyataan itu terasa sakit bagaikan panah tajam yang tepat menusuk ke dada. Bara berbalik dan berjalan perlahan ke arah Ayah nya dengan wajah kaku.
" Apa itu alasan Ayah mengasingkan ibu begitu saja? "
" Dasar anak kurang ajar!"
" Tidak usah memperdulikan anak tidak berguna ini. Seperti yang anda katakan tadi, Tuan Adhitama." Sesak, ia butuh udara. Bara keluar menghiraukan sumpah serapah Ayahnya.
_ _ _ _Entah apa yang membawanya kesini. Jalanan ini begitu sunyi dan sepi.
Huhh...
Helaan napasnya, terdengar sarat akan keputusasaan.
Ia mengalihkan tatapannya ke cahaya yang terlihat di balik jendela, menandakan adanya kehidupan disana. Ia mengambil ponsel dari saku celananya dan menelepon seseorang.
" Halo..."
" Gue di depan rumah lo. Keluarlah.." ucapnya to the point. Setelah mengucapkan itu, tirai jendela terbuka. Memperlihatkan sesosok gadis yang tercengang, seolah-olah bahwa ini tidaklah nyata. Dengan santai nya Bara melambaikan tangan ke arah gadis itu.
" Cepatlah, gue butuh teman." Bara menutup teleponnya. Begitu tersadar dari keterkejutannya. Alka segera menutup buku bacaannya, memakai jaket dan turun sedikit tergesa gesa.
Bara ngapain malam - malam ke sini ? Apa ada barang yang tertinggal. Ku rasa tidak mungkin. Sepanjang jalan Alka bertanya-tanya apa yang terjadi.
" Apa ada barang kamu yang tertinggal ? Perasaan helm sudah aku kembalikan. Tidak mungkin ada yang tertinggal, bukan ? " suasana hati nya berubah tatkala melihat raut kebingungan Alka yang terlihat menggemaskan di matanya.
" Gue ke sini mau nyulik lo, apa lo siap? "
" Hah. Apa ada yang salah dengan isi kepala mu? Pulanglah, jangan membuat orangtua mu khawatir. Ini sudah malam, bukan waktu yang tepat untuk bercanda." Alka menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan pikiran Bara.
" Istirahatlah.. Itu yang kita butuhkan saat ini. Kita sudah banyak berolahraga malam ini. Apa kamu lupa ?" Ucap Alka mencoba mengingatkan nya dengan kejadian tembakan air konyol nya itu.
" Ternyata kau cerewet sekali."
" Ini waktu yang tepat untuk kamu memikirkan kembali untuk berteman dengan cewek cerewet ini." Gadis ini selalu berhasil membuat dirinya lebih baik dengan perkataan jutek nya. Tak berpura-pura, apa adanya.
" Sayangnya, gue suka cewek cerewet kaya lo." Alka tersenyum kaku mendengar hal tersebut.
" Ehm.. Kalau begitu Alka masuk. Tidak baik kita berlama lama di luar seperti ini. Kak Bara pulanglah." Alka berbalik menyudahi pertemuan ini.
" Udara di rumah gue lagi buruk, bikin sesak, terasa mencekik. Itu alasan gue keluar, mencari udara segar. Eh malah nyasar di sini." Langkahnya terhenti dan berbalik, Alka tak perlu mencari ahli untuk mengartikan kalimat itu.
Keadaan telah berbalik, kali ini Bara yang tercengang dengan apa yang di lakukan Alka pada nya.
" A-apa yang sedang kau lakukan? " Bara mencoba menormalkan nada suara nya. Ketika Alka memegang kedua tangan nya.
" Aku rasa ini yang kamu butuhkan. Kamu hebat dan berharga. Tanamkan hal itu dalam diri mu. Tapi tidak dengan cara seperti ini." Alka melepaskan genggamannya dari kedua tangan Bara dengan canggung. " Ma-maksudku, jadikan dirimu berharga agar terlihat hebat di depan orang tua mu. Bukannya keluyuran malam - malam seperti ini. Ini sungguh tidak terlihat keren, tahu." Alka makin gugup ketika Bara meraih tangan kanan nya dan tersenyum kecil.
" Terima kasih, Alka. Gue senang nyasar ke rumah lo. "
" Hah, oh iya.. Kalau begitu aku masuk." Alka sedikit berlari ke rumah nya. Membiarkan Bara melihat ke salah tingkahannya yang begitu kentara.Sesaat Bara mengingat kesepakatannya dengan temannya Elvan.
Lebih baik seperti ini. Aku tidak akan membiarkan siapa saja menyakiti mu.
#
#
Minggu, 20 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAIRA
Teen Fiction" Panggil gue Bara. Gak usah pakai embel-embel kakak, karena gue bukan kakak lo." satu kata yang cocok buat lelaki itu ' angkuh, menyebalkan, sombong, sok ganteng, mulut cabe... ' Alka terus menghujat lelaki itu di dalam hati nya sambil memoloti Bar...