2-two

12 6 0
                                    

Matahari mulai terbenam. Aku pun mulai membuka mataku. Kulihat jam yang bertengger di dinding, 'pukul 5 sore' pikirku.

Aku pun langsung beranjak dari tempat tidurku dan bergegas mandi. Sebentar lagi makan malam. Sekarang aku lapar dan tidak ingin melewatkannya.

Tidak lama bel berbunyi, menandakan bahwa makan malam telah siap. Anak anak banyak yang mulai mengantri. Termasuk aku yang sekarang seperti singa kelaparan.

Aku memakan makanan ku dengan lahap. Yah, kalian tahu bukan aku sedang lapar. Setelah makan, aku berjalan - jalan sebentar di taman. Tidak terlalu lama, karena sebenarnya aku tadi dipanggil oleh pengurus yatim piatu ini.

Setelah aku cukup puas berjalan jalan di taman, aku langsung bergegas pergi ke kantor pengurus.

Tok..tok..tok...

Cklek..

Setelah mengetuk pintu aku pun membuka knop pintu. Tidak lupa aku mengucapkan salam.

"Permisi..bu." Ucapku.

Yah, walau aku bisa dibilang anak yang nakal, tapi aku tetap punya sopan santun. Aku anak nakal, bukan berandal.

"Ne.. (ya) silakan masuk Yoongi. Ada yang ingin ibu bicarakan padamu." Ujar ibu pengurus.

Tiba tiba ibu memberikan sebuah amplop padaku. Amplop berwarna putih. Aku benar benar tak mengerti.

"Ini apa bu?" Aku bertanya.

"Bukalah Yoongi, kau akan tau nanti." Kata ibu.

Aku pun perlahan membuka amplop itu. Aku mengeluarkan secarik kertas dan membaca nya. Aku terkejut bukan main.

"Rumah Sakit Jiwa?!" tanyaku

"Ya yoongi. Kami dengan berat hati memindahkan mu kesana. Banyak yang mengeluh karena terganggu denganmu. Kami tidak ingin menjadi seseorang yang egois." kata ibu pengurus

"Sekali lagi maafkan kami Yoongi."

Author POV

Yoongi membuka amplop yang diberikan ibu kepada nya. Jujur ia sangat gugup. Ia tidak tahu apa yang ada dalam amplop ini.

Yoongi pun mengeluarkan secarik kertas dari amplop itu. Perasaan nya sekarang sudah campur aduk.

Yoongi sangat terkejut membaca isi surat itu. Ia ingin dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa? Ia bingung dengan peristiwa yang sedang dialaminya sekarang.

"Kami dengan berat hati memindahkan mu kesana. Karena banyak yang terganggu denganmu. Kami tidak ingin menjadi seseorang yang egois." kata ibu pengurus

"Sekali lagi maafkan kami Yoongi"

Setelah mendengar itu, ia pamit dan dengan cepat pergi keluar dari ruangan itu. Ia berlari ke kamarnya. Terlalu banyak pemikiran bersarang di dalam kepalanya.

Saat sudah di depan pintu, ia dengan cepat meraih knop pintu untuk membukanya. Lalu ia membanting pintu itu.

Ia bersandar di pintu, lalu perlahan lahan berjalan ke arah kasur. Ia merebahkan dirinya lalu menatap langit langit kamar.

⛅⛅⛅


"Hahh..."

Yoongi menghela nafasnya kasar. Ia baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Ya, ia tidur sampai pagi.

Entah mengapa hari ini Yoongi bangun pagi sekali. Kalian tahu ini jam berapa?

Ini jam 5 pagi.

Mustahil jika dipikirkan untuk dia bangun sepagi itu.

Love Is Tear - MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang