Seperti biasanya Tania akan berangkat ke sekolah tepat pukul 06.35 yang kebetulan hari ini ia menggunakan Rendi sebagai supir pengganti di karenakan kakaknya masih harus istirahat di rumah sakit, begitu kata Rendi. Tania tak ambil pusingkan, ia hanya menyimpulkan kakaknya itu terlalu melebih-lebihkan sakitnya saja.
Dia akan melaporkan semua keteledoran sang kakak kepada Ayahnya yang sedang Dinas ke luar negeri tersebut. Tania muak dengan tingkah manja, dan sakit yang dibuat-buat oleh kakaknya itu. Ia memutuskan untuk pergi saja semalam dan tidur sendiri di rumahnya walau Ia sendiri benci mengatakan jika rumah sakit lebih baik dibanding rumahnya sendiri yang terlihat mencekam.
“Lo.. udah sarapan?” pertanyaan Rendi ragu, karena ia melihat Tania yang hanya fokus menatap jalanan dihadapannya, walaupun saat ini Rendi yang mengemudi.
Tak ada tanggapan apapun dari sang lawan bicara. Rendi dibuat pusing dan di landa rasa pengecut saat ini. Mungkin lebih baik dirinya diam dan fokus mengantar adik sahabatnya ini ke tempat tujuan dengan selamat. Masalah sudah atau belum sarapan itu biar Tania sendiri yang urus.
***
Sesampainya di sekolah, Tania berucap terima kasih dengan sangat pelan. Tiba-tiba saja Rendi mencekal pergelangan tangan Tania, setelah respon tatapan tidak sukanya Rendi buru-buru melepaskan.“Sorry. Gua cuma mau ingetin aja. Pulang sekolah kakak Lo udah bisa pulang jadi Lo gak usah ke rumah sakit hari ini.” Jelasnya kepada Tania.
“Bagus, deh.” Tanggapan Tania biasa dan diangguki paham oleh Rendi.
“Kayak nya, Lo udah ditungguin temen, tuh. Gua cabut ya.” Setelah mengatakan itu, Rendi pergi dengan mobilnya bersamaan Tania berbalik dan melihat siapa yang dimaksud Rendi.
“Tania!.” Sapanya sangat ramah, dan itu membuat Tania malas berada dikelas.
Tania tidak menjawab dan memilih meninggalkannya untuk memasuki kelas. Kembali untuk tidur adalah pilihan utamanya. Namun pagi ini Tania belum sarapan dan itu akan menyiksa tidurnya.
“Mau kemana Lo?” Tanya Dila yang sedang bermesraan dengan Rhey, pacarnya. . Tania memasuki kelas yang sudah ramai dan hanya menaruh tas.
“Kantin.” Jawabnya malas. Dan setelah itu Dila mengerti ia tidak bertanya lagi. Lebih baik ia kembali berbincang mesra dengan Rhey.
Saat hendak berjalan ke arah kantin Tania kembali bertemu dengan si biang onar. Tapi itu tak membuat ia kehilangan selera makannya. Sudah biasa, menurutnya.Duduk dengan nyaman dan tenang. Tanpa ada yang mengganggu setiap gerakan yang dilakukanya, tetapi itu sangat mustahil. Setelah mendapatkan tempat duduknya ia dikejutkan oleh kedatangan Fajar yang tersenyum manis dihadapannya dengan memperhatikan setiap gerak-gerik Tania.
SANGAT MENGGANGGU. Batin Tania berteriak.
Ia lupa jika selama ini pekerjaan Fajar selain mengganggunya di kelas adalah mengikuti kemana pun ia pergi. Bahkan saat ia pergi ke Toilet Fajar akan mengikutinya. Untungnya Fajar hanya menunggu di luar dan sesekali berteriak “Sudah atau belum?” dan itu sangat memalukan.
“Lo cantik.” Puji Fajar kepada Tania yang sedang mengunyah batagor yang ia beli. “Tapi, lebih cantik kalau makan nya bagi-bagi sama Gue.” Lanjutnya dengan gerakan mengambil piring yang sedang Tania gunakan untuk makan. Sangat sopan sekali orang satu ini.
Sudah cukup. Tania kehilangan selera makan nya untuk kesekian kalinya. Tania melempar sendoknya dan meninggalkan Fajar yang asik cengengesan lalu menikmati makanan yang di beri –di pinta dengan paksa─ dari Tania.
Mungkin untuk beberapa hari kemarin ia berpikir jika hilangnya Fajar karena sudah bosan dengan responnya yang tidak pernah berubah. Selalu menolak dan terlihat jijik dengan sikap Fajar. Ternyata dugaannya salah, seorang Fajar akan tetap mempertahankan setiap kegigihannya demi mendapatkan seorang Ristania Andrea Renata.
Fajar tidak memperdulikan tanggapan apa pun dari Tania. Ia hanya akan senang mengganggu Tania dengan setiap kelakuannya. Dan itu bagian dari langkah awalnya. Meski banyak perempuan menagumi sosoknya, tetaplah hatinya untuk Tania seorang.
Berbanggalah Tania yang beruntung mendapatkan seseorang seperti dirinya. Itu hanyalah ungkapan iri para gadis yang memang kenal dekat dengan seorang Fajar Angga Radiatma.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULLSHIT
RomanceSelama dua tahun Tania menderita karena harus menunggu sang kekasih kembali, namun nyatanya Tania harus mengubur dalam-dalam kepercayaannya itu. Cinta lama yang datang kembali membuat Ristania merasakan sakit yang sama saat dirinya ditinggal pergi...