Kenyataan pahit (b)

15 3 0
                                    

Sudah enam bulan Daniel meninggalkan Tania, membenarkan setiap perkataannya yang harus pergi ke negara Eropa tengah tersebut.

Negara yang kaya akan sejarah sebagai sebuah negara yang netral tanpa memandang masa perang atau damai.

Dengan penduduk yang tidak sebanyak di Indonesia, nama Daniel Solviero sudah terkenal di setiap kalangan. Aktor muda dengan paras yang begitu memikat. Banyak yang bertanya perihal kehidupannya selama di negara asal. Bagaimana riwayat sekolah, keluarga, teman, percintaan dan lainnya.

Artikel yang memuat berita mengenai riwayat Daniel sangat sedikit. Hanya keluarga dan sebagian besar tentang alasan Daniel merintis karier di negara Ayahnya ini.

Alasan ia mengunjungi negara ini ialah hanya ingin terbebas dari lingkaran pengikat yang mengharuskan ia untuk menjalankan pengobatan dan membuat dirinya terkurung dalam ruangan mewah di rumah sakit ternama.

Walaupun mewah, jika berdiam saja dalam ruangan serba putih dan mengetahui penyakitnya yang semakin tidak kondusif itu sama saja membuat Daniel mati perlahan-lahan.

Dengan tekad meyakinkan sang Ayah bahwa dirinya akan menjalani pengobatan sendiri di negara yang mempunyai hubungan harmonis dengan tetangga. Zurich, adalah kota dimana Daniel Solviero tinggal.

Dengan populasi masyarakat yang hidup sehat dan bersih dari polusi.

Rumah Sakit Universitas Zurich, Swiss adalah rumah sakit pertama yang tercatat telah ada sejak tahun 1204. Rumah sakit ini juga yang selama ini sebagai bergantung nya hidup bagi seorang Daniel Solviero.

Dengan penanganan medis yang sangat baik dan tepat, membuat Daniel merasa aman jika hidupnya memang berakhir di tempat dan di negara ini. Dan di mata Daniel tempat ini tidak begitu buruk dari tempat medis lainnya. Karena Daniel bebas kemana saja yang ia mau. Tanpa terkurung seperti narapidana dalam rumah sakit.

Zurich–Swiss 10.00 a.m.

"Vuoi il controllo?*" Seorang pria berperawakan gagah bertanya menggunakan bahasa Italia kepada Daniel soal jadwalnya yang lain.

"Che ore sono adesso?*" Daniel menaruh gelas berisi air hangat dengan irisan lemon segar. Dan beberapa potong roti Zopf yang sangat disukai Tania

"E' entrato mel tempo di riposo*"

"Buono lah*"

Daniel mengelap sisa makannya di sudut bibir, ia mengecek ponsel sebentar sebelum ia serahkan kepada Matthias Bordin, yang berusia 34 tahun. Laki-laki asal Italia yang berperan penting untuk Daniel sebagai kaki tangan kanannya.

Ada pun Anja Cheyenne, perempuan yang ikut andil dalam peran sebagai seorang asisten aktornya. Perempuan muda yang berusia 20 tahun dan sangat cantik. Tetapi kalah cantik dengan Tania kekasihnya.

Daniel berhasil mengambil kembali hati keras Tania, dengan berbagai cara selama ia belum berangkat ke negara ini. Tekadnya menjalin hubungan dengan Tania membuat hatinya kembali berbunga mekar.

"Saya hari ini belum memberitahu anda bahwa jadwal keberangkatan menuju Indonesia di undur." Daniel
Berhenti melangkah dan menoleh kearah kanan dengan cepat, dimana Matthias berada. Pendengaran dan bahasa Italia nya masih sangat bagus. Yang diucapkan Matthias adalah bahasa Italia sehari-harinya.

"Mengapa?"

"Akan ada penyambutan di daerah kota tua(Zurich) dalam rangka keberhasilan anda soal film yang akan tayang 3 bulan kedepan. Dan juga selamat atas kesembuhan—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULLSHIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang