Chapter 8

2.4K 269 85
                                        

Baekhyun masih setengah sadar ketika bangun dari tidurnya pagi ini.

Baekhyun merasakan sesuatu menghalangi nafasnya sehingga dia bisa merasakan kehangatan nafasnya kembali menerpa wajahnya sendiri.

Tanpa membuka matanya, Baekhyun meraba sesuatu di depannya itu.

Terasa keras dan bidang.

Baekhyun membuka mata namun pandangannya terhalang sehingga dia mendongakkan kepalanya dan dapat dengan jelas ia melihat wajah pulas Sehun.

Sontak Baekhyun semakin melebarkan matanya.

Mereka sekarang dalam posisi tidur berhadapan dan menempel, bahkan lengan Sehun berada dibawah kepalanya sebagai bantal.

"aaaaaak" Baekhyun berteriak ketika menyadari posisi itu dan refleks mendorong Sehun.

Sehun yang tadinya masih terlelap langsung membuka matanya karena tubuhnya terdorong hingga jatuh ke lantai.

"Akhh" rasa linu segera menjalar ditubuh Sehun terutama punggung dan bokongnya.

"Yya! Apa yang kau lakukan padaku?" Baekhyun langsung memeriksa bagian depan tubuhnya kemudian menutupinya dengan tangan meskipun sebenarnya tak ada sesuatu yang terjadi ataupun berubah dari keadaannya.

"apanya? Kau yang tiba-tiba mendorongku" Sehun berujar sembari mengusap punggungnya yang menghantam lantai

"kenapa kau memelukku?!" bentak Baekhyun

"Siapa yang memelukmu!" sangkal Sehun karena merasa tidak melakukan apapun yang salah.

Mereka memang tak tahu, adegan itu tercipta dengan sendirinya saat mereka berdua sudah terlelap tidur.

.
.
.
.

Baekhyun dan Sehun keluar dari kamar dengan saling menatap tajam pada masing-masing.

Mulutnya berkomatkamit tanpa suara merapalkan umpatan.

Baekhyun yang kesal dan tak percaya pada ucapan Sehun, dan Sehun yang kesal karena punggungnya masih terasa sakit gara-gara Baekhyun mendorongnya tanpa perasaan.

"Aigooo kalian sudah siap? Ayo cepat duduk kita sarapan dulu" ujar eomma Baekhyun ketika melihat anak dan menantunya sudah keluar dari kamar

"kau mau sarapan apa chagi ?" tanya eomma Baekhyun menawarkan untuk mengambil makanan apa yang ingin Baekhyun makan

Ada roti bakar dan nasi goreng tersaji di meja makan itu.

"Baekhyun nasi goreng saja eomma" eomma Baekhyun segera mengambilkannya

"Sehun-i ingin apa?" giliran pada Sehun nyonya Byun bertanya

"emm nasi goreng juga eomma" Sehun berkata dengan canggung karena panggilan eomma Baekhyun yang terdengar begitu tulus

Baekhyun mencebik pada Sehun karena merasa Sehun ikut-ikutan seperti dirinya.

Meskipun senyum yang tersungging di bibir Sehun begitu tipis, namun itu sudah cukup menunjukkan bahwa laki-laki itu merasa nyaman berada dalam suasana sarapan pagi itu.

Menyantap makanan yang di bumbui dengan kehangatan canda tawa jauh terasa lebih nikmat oleh indera perasanya. Dibandingkan dengan deretan hidangan yang di olah chef profesional seperti yang biasa disuguhkan untuknya di istana, makanan di meja sederhana itu lebih mampu membuatnya merasa hidup, sebagai bagian dari sebuah keluarga keluarga.

Sehun sejujurnya merasa iri karena keluarganya sendiri tak pernah seperti itu.

Orang-orang yang berstatus sebagai keluarga Sehun, mereka semua selalu disibukan dengan urusan pekerjaan dan kerajaan. Bahkan juga termasuk dirinya sendiri.

Welcome to My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang