74th

21 1 0
                                    

Dan raga yang lelah ini mulai muak.
Tulisan ini sebagai ucapan selamat.
Untuk puan yang selalu berkelana denganmu.
Untuk apa yang kau gapai saat ini.
Untuk cita mu yang sudah kau rengkuh.
Selamat.

Sedari ufuk timur aku menyadari
Selepas perbincangan tengah malam
Hingga akhirnya kamu pamit
Pulang
Kukira rumahmu tetap aku
Yang kamu maksud adalah aku
Klasiknya
Puan yang kamu maksud adalah puncak
Yang menapaki sabana buthak
Bersma kamu
Yang menapaki mahameru

Lagi lagi
Selamat
Citamu sudah tergapai
Yang kamu ucap dulu sudah kamu raih
Bersama puan yang selalu kamu share di instastory

Senja merekah bersamaan hadirnya Raga.
Yang terlentang kelelahan.
Menghapus peluh guna melupa.
Raga.
Ragaa.
Apa yang kamu cari sejatinya?
Jika bukan dia bukankah masih ada dia yang lainnya?
Raga.
Ragaa.
Sudah kelelahan apa tidak penat?

Selamat Lala Bianglala Puan mu Mas. . .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Distraksi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang