1%
Tanpa kau sadari, ada hati yang terluka ketika kau melangkah mendekat dengannya, dan melangkah semakin jauh denganku.
Siang menjelang sore, sinar mentari sudah nampak semakin hilang.
Walaupun mentari semakin hilang, namun sinarnya sangatlah elok untuk dilihat, terlalu cantik untuk dilewatkan.
Gadis yang tengah duduk dengan dasar tanah, hanya bisa melihat dua gundukan dengan batu nisan diujung gundukan itu.
Ia tersenyum getir, mengingat masa-masa dimana ayah dan ibunya masih ada disisinya.
Gadis itu Aretha, biasa dipanggil Rere. remaja 16 tahun yang masih duduk di bangku kelas 11 SMA.
Tepatnya di SMA Nusa Bangsa.
"Pulang!" Suara dingin yang berasal dari arah belakang Rere.
Gadis itu tak menengok, ia tau siapa yang mengucapkan kata dengan nada dingin nan tegas itu.
"Gak! Lo aja yang pulang, gue masih betah disini" ucap Rere tanpa menengok atau hanya melirik cowok dengan seragam yang sama persis dengannya.
"Apa perlu gue panggil Tante Ana dulu?" Ucapnya, Rere menghembuskan nafasnya kasar.
"Arko! Gue gak mau pulang!!" Kata Rere, kini ia menatap mata elang milik cowok yang tengah berdiri disamping Rere.
Rere tak merubah posisinya, ia masih duduk beralas tanah, seragam putihnya pun sedikit kotor.
"Pulang Rere, udah sore. Lo harus mandi terus makan" ucap Arko.
Arko, cowok bertubuh elastis dengan hidung mancung, mata elang, alis tegas serta tinggi badan yang tinggi.
"Gue gak mau" kekehnya.
Tanpa aba-aba, Arko menggendong gadis bertubuh mungil itu, tentu saja Rere memberontak ia mengayunkan kakinya serta memukul-mukul dada bidang cowok tinggi itu.
"Arko!! Gue gak mau pulang, gue masih pingin sama Bunda" ucap Rere memberontak.
Seperti angin lewat, cowok itu tak menghiraukan ocehan gadis yang masih digendongnya.
Blam,,
Pintu mobil tertutup, Rere duduk didepan memalingkan wajahnya dari Arko.
"Makan" ucap Arko melempar roti bantal kepada gadis yang melipat tangannya menandakan ia kesal.
Tak ada jawaban, membuat Arko menghela nafas lalu menepikan mobilnya.
"Kenapa?" Tanyanya dingin.
"Bodo" ucap Rere kesal.
"Siapa yang ngajarin ngomong kek gitu?" Tegas Arko, Rere menciutkan bibirnya.
Sahabatnya itu sangat protektif kepadanya, apapun yang gadis itu lakukan pasti dalam pengawasan cowok itu.
"Gak tau" jawab Rere tanpa melihat kearah Arko.
"Kalo ngomong liat orangnya"
"Gak mau, Lo serem kalo lagi marah" ucap Rere.
"Siapa bilang gue marah?" Ucap Arko.
"Jadi elo gak marah?" Tanya Rere, menatap Arko.
"Enggak, kalo Lo makan roti ini" ucapnya.
"Ok deh" setuju Rere.
Rere memakan roti bantal itu sedikit demi sedikit, Arko pun mulai menjalankan mobilnya kembali menuju rumahnya.
**
Mobil berwarna hitam yang dikendarai oleh Arko memasuki ruang milik gadis yang tengah bermain ponselnya.
Entah apa yang tengah gadis itu kerjakan, namun terlihat sangat serius.
"Lo gak niat buat turun?" Tanya Arko.
Gadis itu menyengir tak jelas, lalu melepaskan sabuk pengaman dan keluar dari mobil milik Arko, tanpa mengembaliakn ponsel milik cowok itu.
"Areta pencuri" teriak Arko, Rere menengok kebelakang lalu menautkan keningnya bingung.
"Gue nyuri apaan emang?" Tanya Rere, Arko mendekat kearahnya.
"Ponsel gue Lo taruh di saku Lo, gak inget apa lupa?" Arko menyodongkan tangannya.
"Gue lupa, nanti malem gue pinjem lagi ya? Please,, ya ya ya" kata Rere memohon, sebari menggenggam tangan cowok itu.
"Gak" ketus Arko melepas paksa tangannya dari genggaman tangan kecil Rere.
"Yeaaaaa,,, makasih ya, nanti malem gue ke rumah elo abis isya" kata Rere gembira lalu berlari kedalam rumah.
Sedangkan cowok yang bernama Arko itu masih diam ditempat, menggelengkan kepalanya.
Buat apa ia menjawab jika ujung-ujungnya gadis itu akan memberantas makanan yang ada di kulkasnya danengobrak abrik kamar rapih miliknya.
Arko memasuki mobilnya lalu melaju menuju rumahnya yang terletak disamping rumah gadis ceroboh itu.
Bahkan kamar mereka bersebrangan, mereka selalu berangkat bersama setiap harinya.
Sejak kecil mereka berdua selalu bersama, tak ada yang bisa memisahkan mereka.
Rere yang ceroboh membuat Arko ingin selalu menjaganya sebagai seorang sahabat.
Terlebih lagi, kedua orang tua Rere telah tiada sejak satu tahun silam, penyebabnya adalah kecelakaan yang dialami keduanya saat hendak kondangan kesalahan satu temannya.
Gimana?
See you aja wis😂
Salman
@sellaselly12
Jangan lupa votmen ya,,
Gak maksa sih, hahaha...⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
Aretha (Hiatus) 😅
Teen FictionPersahabatan lawan jenis tak selalu menyangkut soal cinta, atupun friendszone bukan?. Sama halnya dengan persahabatan dua orang remaja berlawan jenis ini. Mereka selalu bersama, saling melengkapi satu sama lain, tak ada kata lebih dari sekedar kata...