Seorang anak laki-laki kecil dengan kulit seputih susu berusia sekitar 3 tahun di temani oleh dua orang dewasa, terlihat duduk dipinggir lapangan, memperhatikan empat orang dewasa yang sedang saling melempar shuttlecock.
Mata bulat seperti Papanya terlihat begitu fokus memperhatikan permainan yang sedang diikuti oleh kedua Orangtuanya dan dua orang Omnya.
"C'mon Daddy n Papa!" Kata Michael, menyemangati kedua orangtuanya. Walaupun hanya latihan, Michael selalu menganggapnya itu adalah pertandingan, dan selalu berharap Daddy dan Papa nya selalu menang.
"Kamu lucu bangett sihhh maikelll" kata Anthony, gemas menemani dan melihat Michael yang menyemangati orangtuanya begitu lucu, bagaimana bibir kecil itu mengucapkan sesuatu, Anthony juga berulang kali mencubit kecil dan sesekali mengecup pipi gembil itu.
"Mau bikin juga kak?" Tanya Jonatan, jahil. Dua orang yang menemani Michael adalah Jonatan dan Anthony, keduanya langsung berhenti latihan ketika melihat Marcus dan Kevin datang membawa Michael, tidak peduli dengan coach yang sudah marah-marah dan lelah mengurus mereka, sedangkan Jonatan hanya menuruti Anthony yang sudah sangat gencar untuk menggendong dan menemani Michael.
"Sini, kamu yang aku tusuk ya Jo" kata Anthony, menatap sinis Jonatan, namun berubah dalam sepersekian detik setelah menatap Michael.
Sedangkan Jonatan hanya bergidik ngeri, membayangkan Anthony akan memasukkan lubangnya.
Ctakkk
Smash yang di layangkan oleh Rian menjadi tanda bahwa permainan sudah berakhir, sayang sekali Marcus dan Kevin kalah dengan Fajar dan Rian.
"Yahhh Papa dan Daddy kalah" kata Michael, berlari kecil menghampiri orangtuanya yang dipenuhi keringat.
"Mikellllll" panggil Rian gemas, langsung berlari menghampiri Michael sebelum Michael sampai ke kedua orangtuanya, mencubit gemas pipi gembil itu.
"Ommmm thakhitttt" kata Michael, mencoba melepas tangan Om Rian yang mencubit pipinya dengan tangan mungilnya.
"Kamu lucu bangett sih dekkk" kata Rian, masih enggan untuk melepas tangannya pada pipi Michael yang mulai memerah.
Plak..
"Anakku itu, jangan kamu siksa!" Kevin menghampiri Rian dan Michael, memukul pelan tangan Rian untuk menyelamatkan pipi anak tercintanya.
"Wahhh bodyguard nya datang, ayo ian kabur" kata Fajar, menarik tangan Rian ke pinggir lapangan, menjauhi Kevin.
"Yaampun sayang, malang sekali pipi kamu" kata Kevin, mengelus lembut pipi Michael.
"Tapi kamu emang gemesin sih" lanjut Kevin.
Aem..
"Vin.." Marcus menghela nafasnya panjang, setelah Kevin berkata seperti itu ia malah memasukkan pipi anaknya ke dalam mulutnya.
"Hehehe, Michael lucu banget Daddy" kata Kevin setelah melepas pipi Michael dari mulutnya.
"Ya dong anak Daddy" kata Marcus, meraih tubuh anaknya, menggendongnya.
"Michael, Daddy punya siapa?" Tanya Kevin, iseng. Sambil ikut berjalan di samping Marcus yang menggendong anak mereka.
"Punya Mikeee" jawab Michael, tersenyum memainkan tangan mungilnya di atas wajah Daddynya, senyum yang diturunkan dari Daddynya.
"Tapi Daddy punya Papa, wleee" kata Kevin, sambil memeletkan lidahnya.
"Noooo, Daddy punya Mikeee!!" Balas Michael, bibirnya sudah sedikit maju, wajahnya juga sudah mulai jutek.
"Daddy punya kalian berdua sayang" kata Marcus memcoba menengahi percakapan antara suami manisnya dan anaknya itu.
"WES TOH! KALO DADDY SAMA PAPAHMU GAK KERJA TIAP MALEM KAMU GAK BAKAL ADA MICHAEL SAYANG"
"IHSANNNNNNN!!!!!!!"
"DADDY ITU PUNYA JOJO!"
"JO GUE GAK MAU NIKAH SAMA LO!"
"BECANDA KAK ASTAGAY"
Disini Michellenya belom lahir ya :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
M&M GIDEON ✔
Fiksi PenggemarDrabble singkat tentang kehidupan keluarga Gideon This story : BXB