Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kevin terus berjalan sambil mendorong stroller baby yang berisi anak perempuannya yang berusia 4 bulan dan baby carrier dalam gendongannya yang berisi anak laki-laki pertamanya, mengabaikan suara-suara yang masuk kedalam gendang telinganya.
"Itu Kevin Sanjaya kan?"
"Atlet badminton yang gantung raket itu?
"Iya pasangannya Gideon"
"Liat, udah bawa dua anak"
"Katanya sih anak kandungnya"
"Iya, nikah sama Gideon"
"Bisa hamil lagi"
"Ga normal ya hahaha"
"Gak imut lagi ya"
"Iya, gak ganteng juga"
"Kasian ya"
"Kasian Gideonnya"
"Iyaya, bisa nikah sama Kevin, kasian banget Gideon"
Kevin tersenyum kecil sambil bersenandung pelan, beruntung bayi dalam stroller itu tertidur.
Michael bisa mendengar Papanya sedang bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya, semakin lama mendengar suara Papanya membuat Michael tertidur dalam gendongan Papanya.
Kevin tersenyum, menatap kedua anaknya yang sudah tertidur.
Suara-suara yang membicarakannya juga masih masuk ke dalam gendang telinganya.
"Mungkin dia mau nonton Gideon di final"
"Kasian ya Gideon, dua anaknya lahir dari laki-laki"
"Lebih kasian anaknya nanti, kalo udah gede nanyain mana Mamanya hahaha"
"Daftar tah jadi Mamanya?"
"Mungkin nanti anak-anaknya benci sama Kevin"
Kevin lagi-lagi hanya tersenyum tipis, mengabaikan suara-suara itu.
"Dek, udah disini? Ayo ayo masuk"
Kevin bisa melihat orang yang mengikatnya di hadapan Tuhan berada tak jauh dari hadapannya, memanggilnya sambil ikut berlari kecil menghampiri Kevin dan anak-anaknya.
"Koko Michael tidur?" Tanya Marcus, tangannya mengambil pegangan stroller baby dari tangan Kevin.
"Iyaa, barusan tidur" jawab Kevin, berusaha mengulum bibirnya ketika satu tangan Marcus merangkul pinggangnya.
"Liat, tangan Gideon"
"Dikasih apa ya sama Kevin sampe mau nikah sama dia?"
Marcus memejamkan matanya, ia bisa mendengar orang-orang sedang membicarakannya.