BAB 3

353 27 11
                                    

Neil dan Monica memutuskan untuk datang ke acara pertunangan bersama-sama, saat ini mereka sudah berada di tengah pesta kepala keamanan Fitzgerald—atasan Neil—dengan kekasihnya Miss Chaterin Kavanagh yang notabene adalah adik angkat Spencer. Dan Spencer Smith adalah mantan kekasih Monica sekaligus cinta pertama, dan juga laki-laki pertama yang tidur dengannya saat masih muda.

"Ugh! Wow, aku rasa Fitzgerald benar-benar mencintintai gadis itu," Monica berkomentar saat dia melihat ruangan yang didekorasi dengan sangat mewah, bahkan kue pertunangan setinggi tiga meter membuatnya berdecak. "Aku rasa atasanmu benar-benar gila," tambahnya.

Neil meringis sambil mengangguk setuju, Damian memang tergila-gila pada Chaterin. Sebelumnya pria itu tidak pernah bersikap seperti anak kecil yang takut mainannya direbut. Dia melindungi Chaterin dengan sangat protektif, dan pria itu juga hampir gila saat beberapa waktu yang lalu gadisnya diculik oleh mantan rekan kerja Ayah Chaterin. "Aku akan mengambil makanan," dia tersenyum saat melihat Monica enggan melepaskan tangannya, "Jangan menggodaku, kau bisa memiliki diriku sepuasnya setelah kita pulang dari sini."

Sorot mata Monica berkilat oleh gairah, "Sial! Kau bisa membuatku basah," dia melepaskan tangan yang melingkari tengan Neil, mendesah dengan frustasi karena dia sudah mulai terangsang. Sesuatu diantara kakinya sudah kembali terasa lembab. Meskipun sebelumnya mereka sudah melakukan Quicky* sebelum berangkat tadi, tapi kebutuhan akan tubuh Neil membuatnya gila, dia tidak pernah merasa cukup; dan sepertinya tidak akan pernah cukup.

"Aku senang mendengarnya," Neil mengedipkan mata, lalu di berjalan menjauh untuk menuju meja prasmanan dengan diiringi tatapan lapar dari Monica. Perhatian gadis itu teralihkan saat dia mendengar suara Chaterin di belakangnya.

"Selamat menikmati," dia melihat Chaterin berjalan bersama seorang gadis yang sepertinya berusia awal dua puluhan. Ketika mereka menuju meja prasmanan, Monica yang bertubuh ramping, dan mengenakan longdress warna biru pucat berpotongan leher rendah menghampiri mereka.

"Hai, Chate. Selamat untuk pertunanganmu," Monica memberi pelukan selamat pada Chaterin, lalu dia memperkenalkan diri pada Charlen.

"Terima kasih sudah datang, dan ngomong-ngomong apa kau datang sendiri?" Chaterin mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak biasanya dia melihat Monica berkeliaran sendiri tanpa ditempeli oleh seorang pria. Well, asal kalian tahu saja. Semua yang mengenal Monica, menjulukki gadis itu dengan sebutan 'Spencer versi kaum Hawa', terlebih dia juga adalah pacar pertama Kakak angkat Chaterin tersebut.

Monica adalah anak dari rekan bisnis Spencer. Menurut cerita Spencer, mereka cukup lama berpacaran sekitar dua tahun lebih. Saat itu mereka masih berada di sekolah menengah, namun karena alasan ingin bebas mereka memutuskan untuk berpisah saat masuk universitas. Hingga saat ini Spencer dan Monica tetap berteman baik, bahkan Ayah gadis itu dulunya memang sangat berharap bahwa hubungan Monica dan Spencer akan sampai ke pernikahan.

Namun setelah melihat sikap dan kebiasaan keduanya yang suka berganti teman kencan; seperti berganti pakaian dalam... Rasanya mereka harus menemukan orang yang tepat untuk membuat keduanya berubah. Dan Monica juga berpikiran sama saat dia melihat bahwa Dokter yang disukai Spencer bisa memperbaiki moral pria itu, namun di sisi lain Monica merasa takut jika Neil akan membuatnya jatuh dan terpuruk dengan banyak luka menganga dalam hatinya—secara harfiah.

"Aku datang bersamanya," Monica menjawab sambil menunjuk Neil yang sedang memunggungi mereka, pria itu sedang mengambil makanan ke dalam piring.

"Uh... Sepertinya dia tidak asing," gumam Chaterin saat dia kembali melirik laki-laki yang mengenakan stelan formal warna cream tersebut. Dan saat pria itu berbalik Chaterin nyaris berteriak, andai dia tidak cepat-cepat menutup mulutnya dengan telapak tangan. "Oh Tuhan, Oh Tuhan," gumamnya sambil menatap Monica dan pria yang sedang berjalan ke arah mereka secara bergantian. "Apa kau berkencan dengannya?" Dia memincingkan mata saat menatap Monica.

Surrender To Believe #4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang