Dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai di rumah, pelayan yang membukakan pintu hanya menunduk; seolah tahu bahwa ada sesuatu yamg buruk sedang menimpa keluarga itu. Monica melirik Tommy dengan sisa tenaga yang tersisa, pria itu hanya mengedikkan baju sebagai jawaban bahwa dirinya juga tidak tahu dengan apa yang terjadi.
"Dimana, Dad?" Monica bertanya kepada supir yang sekaligus pengawal ayahnya. Pria itu bernama Joseph, dengan tinggi badan 189, tubuh tegap serta wajah yang tampak keras. Dari yang Monica dengar laki-laki itu pernah menjadi anggota Marinir, sebelum mengabdikan diri untuk bekerja secara penuh dengan Mr. Curt Lewandowski—Ayahnya.
"Tuan ada di dalam, dia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun," suara Joseph terdengar tegas. Dia menatap Tommy dan Monica dengan tatapan seorang prajurit di medan perang.
Namun Monica tidak perduli, dia menerobos pintu yang ada di belakang Joseph, pintu itu mengarah langsung ke ruang kerja serta ruang pribadi yang biasa digunakan Ayahnya untuk merenung. Dia tidak perduli saat mendengar Tommy yang tengah berusaha menahan Joseph agar tidak masuk ke dalam. Dengan cepat Monica melewati ruang kerja, ruangan tersebut didominasi warna coklat dan beberapa warna putih pada perabotan dan langit-langit. Meja kerja Ayahnya yang terbuat dari kayu diletakkan menghadap ke luar ruangan.
Sofa kulit warna cream tidak berpindah sejak terakhir kali dia berkunjung, benda-benda di ruangan tersebut masih berada di tempat seperti yang terakhir dilihatnya. Monica bergerak perlahan saat dia menatap pintu kamar ayahnya yang sedikit terbuka, dia mematung saat sudah berada di depan pintu. Matanya menatap Curt Lewandowsky yang sedang memegang photo Julia River dalam ukuran sedang. Sekalipun dia berdiri dengan jarak lima meter dari ranjang, namun Monica masih dapat melihat bahwa bahu Ayahnya bergetar.
Ya Tuhan, pria malang itu sudah mengetahui hal yang menimpa Ibunya. Seseorang pasti sudah menghubungi pria itu, polisi? Brengsek! Monica merasa semakin bersedih untuk Ayahnya, dia tahu orang tuanya tidak memiliki kisah yang harmonis, tapi dia mengerti jika Ayahnya sangat menyesal karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga pria itu menelantarkan keluarganya sendiri. Ayahnya sangat terpukul saat mengetahui bahwa istrinya memilih pergi dan mengajukan gugatan cerai.
Ayahnya masih mencintai Ibunya, namun mereka tidak dapat bersama. Ibunya selalu berkata bahwa dia tidak ingin jatuh ke lubang yang sama hingga dua kali. Wanita itu merasa khawatir dan trauma jika harus kembali menjadi pasangan dari Curt Lewandowsky, sekalipun Monica merasa marah. Tapi dia mengerti bahwa orang tuanya tidak mungkin lagi bersama. Dan setelah Ibunya meninggal, Monica yakin Ayahnya merasa jauh kehilangan dari apa yang dia rasakan.
Monica menyeka air mata yang tanpa sadar sudah kembali mengalir, dia berbalik dan mendapati Joseph yang tengah berdiri tepat di belakangnya. Sementara Tommy menatapnya dengan pandangan sulit untuk diartikan, tanpa menunggu diperintah; Monica sudah berjalan keluar dari ruangan dengan diikuti oleh Tommy. Ayahnya pasti menginginkan waktu untuk sendirian, begitu pula dengan dirinya.
"Kau bisa menyelesaikan pekerjaanmu. Aku sangat lelah."
Dia mengusir Tommy dengan cara halus, beruntung Kakaknya itu hanya mengangguk tanpa mengajukan pertanyaan lain. "Istirahatlah, nanti malam aku akan kembali," Janji Tommy sebelum dia berbalik dan berjalan keluar, dia harus ke kantor polisi dan meminta hasil pemeriksaan Julia. Dia juga tidak ingin melewatkam berita yang bisa membawanya pada si pembunuh. "Aku pasti bisa menemukan bajingan itu!"
***
Neil berhasil melarikan diri sebelum mobil polisi itu meledak, dia menyelinap keluar dan mencuri kendaraan yang diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian. Dia tidak membutuhkan kunci, keterampilan yang dimilikkinya sebagai prajurit membuatnya bisa melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Dia juga menjalani pelatihan khusus dengan disiplin yang sangat keras, dilatih bagaimana cara melarikan diri dari bahaya—bahkan bahaya yang sangat mematikan sekalipun.
Dia berharap database tentang semua tugas yang pernah dijalaninya tetap terkunci. Pihak kepolisian harus berkerja keras untuk dapat membacanya, sekalipun mereka menggunakan hacker handal. Sistem penyimpanan data itu memiliki beberapa lapisan, dan itu hanya dapat diretas oleh Hacker profesional dengan kemampuan yang super jenius, atau dilakukan oleh orang yang benar-benar handal dalam kurun waktu satu bulan. Neil sudah bertekad akan membawa bedebah lancang yang sudah menjebaknya dalam kurun waktu dua minggu.
Neil sudah berkendara sangat jauh, dia membawa motor yang dikendarainya menepi saat menemukan telepon umum. Dengan cepat dia menekan nomor Damian yang sudah hafal di luar kepala. Sebelum berangkat ke rumah Julia dia membawa ponsel, dan sepertinya benda itu jatuh saat dia memanjat keluar dari jendela. "Halo, bukan aku pelakunya!" Neil langsung berkata saat atasannya menjawab.
"Bajingan, tentu saja bukan kau!" Dia mendengar suara kursi yang berderit sepertinya Damian saat ini sedang berdiri dan berjalan ke arah kaca besar yang ada di dalam ruangannya. "Apa kau baik-baik saja?" Di mana sekarang? Apa kau perlu bantuan? Aku bisa mengirim mobil dan beberapa agent untuk menjemputmu," Damian menawarkan bantuan.
"Tidak, aku tidak ingin dijemput," Neil sudah memiliki rencana dalam kepalanya, dia harus menjalankan rencana tersebut dengan bantuan Damian. Dia menjelaskan hal apa yang dibutuhkan, setelah Damian mengiyakan dan akan menyediakan apa yang dia minta dalam waktu dekat. Neil segera memastikan hal lainnya, "Apa markas di Chicago masih dengan kode yang sama?" Neil berusaha untuk memastikan bahwa tempat tujuannya benar.
"Ya," suara Damian terdengar lega, "Aku akan menyuruh Abigail atau Roberto untuk membawa apa saja yang kau perlukan," Damian tidak perlu bertanya, sudah tahu apa yang akan Neil lakukan jika pria itu sampai di sana.
"Terima kasih," Neil menutup sambungan saat dia mendengar Damian berkata 'Semoga beruntung prajurit.' Neil juga berharap dirinya akan memiliki keberuntumgan selama dua minggu ke depan.
🦋🦋🦋
Bang Neil update lagi, semoga dia segera berhasil supaya bisa kembali ke pelukan Monica hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender To Believe #4
Action"Ini bukan tentang siapa dan apa yang mereka katakan, tapi ini tentang apa dan siapa yang kau percayai." - Surrender To Believe - *** Monica mengalami hidup yang sulit bersama keluarganya, ditambah kisah cinta yang tidak berjalan baik hingga membuat...