3.Mengingatkanku

53 7 4
                                    

-Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya.

Wali kelas yang biasa di panggil 'ibu nina' sedang memegang buku absen, dia sedang mengabsen murid muridnya.

"Baiklah... ibu akan mengabsen, jadi mohon dengarkan dengan baik. Andhika okto! Any money! Rea zakaria! Bombom! Dll"

Setiap murid yang dipanggil namanya langsung merespon.

Meskipun duduk di bagian depan namaku tetap saja di panggil belakangan.

"Latiffah Haydar!"

"Hadir"

Setelah merespon ucapanku, ibu nina melihat bangku kosong di samping kiriku dan berpaling melihat anak nakal yang tidur di belakang kelas.

"Jawara sajti negara! Sudah berapa kali ibu bilang, jangan pernah tidur saat ibu mengabsen!"

"I-iya bu'... lagi pula ngabsennya lama sih~"

"Sini kamu---"

Hari ini benar benar seperti hari biasa, tidak ada yang berubah.

"Oke! Kalau begitu, ibu mau ambil buku cetaknya dulu. Sajti! Ikut ibu!"

"Hahahaha----" seisi kelaspun tertawa karna tingkahnya.

☆☆☆☆☆

Namaku Latiffah Haydar. Aku biasa dipanggil Tiva biasanya juga Tifa, meskipun tulisannya berbeda tapi cara penyebutannya tetaplah sama, aku memang selalu bilang panggilah aku sesuka kalian, tapi aku paling tidak suka jika ada julukan maupun embel embel nama, dan ada satu orang yang selalu memanggilku begitu.

"Ivan! Ivan! Kesini cepat!"

Aku tahu siapa yang dimaksud 'ivan' itu. Seorang wanita yang sedang melotot menghadap keluar jendela sedang memanggilku dengan mengisyaratkan tangan kanannya. Aku mengenalnya, namanya Intan. Wanita berkacamata yang terlihat bodoh. Dia berteman denganku tahun lalu dan tiba tiba menjadi sahabatku.

"A-ada apa?.. tunggu dulu, bukannya sudah kubilang panggil Tiva saja bukan! Dan.. kenapa harus ivan?"

"Ah~ iya sih hanya saja, aku hanya ingin memanggilmu dengan cara yang beda dari yang lain. Bukankah kita sahabat karib?!"

"Kau tidak membalas pertanyaan terakhirku-_-"

"Ah lihat itu dia! Dia datang! dia datang!"

"Diamlah bego! Kita masih di kelas, dan sedikit lagi ibu nina datang makanya- nah itu dia..."

Aku melihat rambut ibu nina dari jendela kelas dan sedang menuju kemari. Aku langsung bergegas ke tempat dudukku.

"Dia anak yang kemarin kan?.. eh"

Untuk sekarang ku biarkan dia bicara sendiri selagi ibu Nina masuk.

"Ibu Nina kembali!"

Teriak seorang murid bernama Mail yang entah kenapa selalu mengintip keluar kelas.

Seketika seluruh murid telah duduk di tempat masing masing.

[Munafik]

■■■■■

-Hari ini memang seperti biasa, tapi kemarin telah terjadi hal yang tidak biasa.

"Baiklah semuanya! Ada pengumuman! Tolong dengarkan dengan baik ya~ terutama kau Sajti! Kau tadi mau menggoda adik kelasmu lagi kan? Bagaimana dengan Latifah?"

PAINTEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang