Teruntuk

68 8 0
                                    


Teruntuk . . .

kepada
sang
musafir
cinta.

Janganlah sungkan
untuk



ber―di―al―ek



dalam,
bahasa
SASTRA.



Bukan malu
yang menjadi gurumu.






Na―MUN,
cobalah untuk
tetap
memegang kendali
ter―hadap
jiwamu yang
t―e――n――a――n―g.





Agaknya,
perlulah belajar.





Tak―apa,
daku
tak me―nertawakan
sebuah
DELUSI kata.




Itu
hal
yang
wajar
bagi,
puan



yang



I―N―G―I―N





me―ngibarkan
bendera
KASIH.




Setidaknya,
dirimu
bukan orang―lain
yang
ber―sembunyi
dalam
peraduan MALAM.

🌼Asha🌼

~Jangan Lupa Bersyukur~

Rasa dalam sebuah kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang