Sang Penulis

31 3 0
                                    


Suara sang penulis di bungkam.
Suara sang penulis di cekik.
Suara sang penulis di hilangkan.
Suara sang penulis di samarkan.

Lalu, mengapa hingga harus memotong tangan sang penulis ?
Padahal, belum dibaca.
Padahal, belum dicerna.
Padahal, belum dipahami.

Lantas, mengapa memotong bila maknanya hanya milik sang penulis ?
Bukankah, duduk dulu di ruang tunggu lebih baik daripada serobot sana-sini lebih jelek.

🌼Asha🌼

~Jangan Lupa Bersyukur~

Rasa dalam sebuah kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang