Hei ! Keparat !

31 3 0
                                    




"Hei ! Keparat !"
ujarnya memakiku dengan mudah.












"Hei ! Keparat!"
Lagi, ia kembali memakiku di tengah-tengah kerumunan dengan mudahnya.












"Hei ! Keparat! Kelebihanmu itu apa huh? Sudah sombong, apatis lagi!"
Sekali lagi, ia kembali berteriak memaki di depanku dengan mudahnya.












Lalu,









aku hanya diam sejenak,












sambil menyalak ringan

"Hei, wahai manusia yang berbudi luhur! Bagaimana kau bisa lupa padahal dikau juga sama-sama berasal dari tanah ".












Kemudian, ia tergelak.






Lantas, aku kembali menyicit












" Apakah engkau Tuhan? Hingga, rupa anjing sama sepertimu menggonggong tak jelas tanpa tahu kebenarannya".












Ia bersungut-sungut sampai rupanya memerah padam.









Dan berlalu pergi
seperti
monyet
yang
ketakutan
meninggalkan
rasa malu.








Aku hanya skeptis
dan
iba
atas
kemalangan
yang menampik
rupanya sendiri.



🌼Asha🌼

~Jangan Lupa Bersyukur~





Rasa dalam sebuah kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang