2

9 0 0
                                    

Pada diriku yang memperjuangkan disetiap harinya untuk tidak mengingatmu tidak memikirkanmu. Ribuan kali aku bilang berbahagialah dengan dia yang saat ini kamu miliki. Ribuan kali aku bilang aku tidak akan mengganggu. Hanya pergi tingalkan aku yang benar-benar sudah ditinggalkan. Kamu tak akan pernah tau rasanya berada dalam rasa menunggu tapi tak ingin itu semua terjadi. Rasanya penantian. Kamu tidak tahu ketika kamu menghubungiku hati ini kembali bernyawa. Hati ku yang selama ini ku buat mati. Hidup kembali hanya dengan melihat layar hp ku hidup berdering dengan nomer yang tak ku kenal. Dan mingira-ngira apakah itu kamu? Dan ternyata benar itu kamu dari kejauhan. Kamu yang selama ini ditunggu tanpa kesadaran.

Ada perasaan lega namun sekaligus perih yang kurasakan. Diri ini selalu ingin ini adalah salam perpisahan dengan dirimu yang terakhir kalinya. Biarpun hati selalu bertanya apakah ini yang terakhir? Apakah sungguh ini benar-benar yang terakhir kalinya? Dan kamu datang menjawab ini bukan yg terakhir. Lalu aku harus apa, rasa sesak di dada ini selalu ingat perpisahan-perpisahan yang kita lakukan. Mengganggap semuanya untuk terakhir kalinya. Menangisi untuk terakhir kalinya. Tapi apa? kamu datang lagi dan datang lagi. Selalu seperti itu. Kamu datang dengan berbagai hal yang seharusnya tak perlu ku dengar lagi. Kamu datang menawarkan masa depan padahal kamu masih menggengam erat wanita lain.

teruntuk,masa lalukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang