Diam bagiku adalah luka, kehilangan dan rindu yang kunikmati dalam diam, kenapa aku harus menikmatinya dengan diam? Ingatkah kamu aku pernah terlalu jujur tentang hatiku, kau tidak suka kan? Aku melakukan hal yang mungkin mampu membuatmu bahagia.
Mungkin dengan diamku kau akan bersuara, mencariku kembali. lalu apa? kau tetap diam, ini membuatku mengerti bahwa kau memang benar-benar ingin aku hilang. Sejak saat itu aku sadar bahwa aku benar-benar kehilangan
Benar-benar menyadari bahwa kita memang sudah sama-sama menjauh membuatku mengerti bahwa aku telah kehilangan. Awalnya, meratapi kehilangan adalah rutinitas harianku. Aku sangat sibuk mencari alasan pembenaran bahwa mengutuki jalan hidup adalah keharusan. Aku sibuk mencari alasan yang membenarkan keterpurukan sebagai teman sejati dari kehilangan.
Kehilanganmu mendobrak keras pintu kenangan yang berusaha kukunci iya di sana ada rindu. Kebiasaan yang kita lalui, perhatian-perhatianmu, diantara hal itu Rindu tertawa bersamamu adalah rindu yang paling menakutkan bagiku, aku mengelus dada mencoba memberi sedikit pengertian pada hatiku bahwa terkadang ada perasaan yang cukup disimpan saja.
Kehilanganmu mengajarkanku banyak hal seperti halnya bahwa di dunia ini tidak ada yang mampu abadi dan pertemuan sangat akrab dengan perpisahan. Bila kini aku kehilangan boleh saja besok atau lusa aku kembali menemukan.
Bila kini aku sedang bersedih sangat mungkin besok aku bahagia, dan yang terpenting kehilanganmu membuatku menemukan diri sendiri. Aku berteman pada diriku sendiri, menguatkan diriku, dan berbahagia bersama diri sendiri.