Apakah kamu ingat awal perjumpaan kita? Bolos pada hari sekola yang masih dalam balutan seragam putih abu-abu. Iya,disitulah aku tau apa itu perasaan yang sebenarnya. Ingat 16 desember?hari ulang tahun mu?dan dimana aku kamu jadi kita? . Apakah kamu tahu betapa senangnya aku memenangkan hatimu?sungguh itu sangat menyenangkan.
Kita pernah merajut kenangan bersama walau lewat cara yang begitu sederhana. Denganmu, hal sederhana terasa begitu istimewa.
Apa kamu masih ingat ketika kita mengarungi jarak rumah ku bersama, demi mengantarkanku pulang? Dengan berselimutkan mantel yang sama, aku meringkuk tepat di balik punggungmu, mendekapmu erat, dan meletakkan kepalaku di samping nadi lehermu. Di jarak 0 cm, aku berharap perjalanan ini tak mencapai akhir. Tak peduli bajuku kuyup dan ujung jemariku kisut. Hatiku mengembang sangat senang. Kita akan mengarungi semua perjalanan di depan bersama. Sejauh apapun itu, selama apapun itu, sekeras apapun itu, akan kudekap hatimu lekat lekat. Kini, kerongkonganku terasa tercekat dan hatiku memucat.