My Mate Is My Mother Exmate✔️

12. Shocking moment

"Kenapa kau ada disini lexus..?!" Tanya Valerie dengan tubuh bergetar serta berusaha meronta dari cengkraman lelaki dihadapannya.

Lexus tersenyum miring dan mengelusi wajah Valerie dengan menyeringai tajam.
"Cantik serta memiliki aroma darah yang memikat.." desis Lexus tanpa menjawab pertanyaan Valerie.

Elusan Lexus di wajahnya membuat Valerie bergidik ngeri disertai dengan tubuhnya yang langsung merinding seketika.
"Lepaskan aku. Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum keluargaku menemukanmu.." sentak Valerie lagi dengan menatap tajam kearah Lexus yang menurut nya sudah lancang memepetnya seperti itu.

"Aaw. Kau mengkhawatirkan ku nona..?! manis sekali.." Lexus kembali tersenyum smirk sambil mengendus leher Valerie. "Bagaimana jika aku yang lebih dulu memberikan tanda di lehermu ini.." Lexus menjilat leher Valerie dengan penuh nafsu karena membayangkan rasa darah Valerie yang begitu nikmat senikmat aroma nya.

"Apa yang kau lakukan, menjauh dariku..!" Valerie berkelit dengan jijik berusaha menghindari jilatan Lexus.

Lexus memandang mata Valerie yang berkilat penuh amarah, membuat hatinya tercubit seketika. Serendah itukah dirinya sehingga gadis itu sampai melihatnya dengan tatapan jijik seperti itu. Bahkan tatapan lembut dan bersahabat Valerie saat pertama kali bertemu tak ditemukan Lexus pada wajah cantik dihadapannya itu sekarang.

Lexus tersenyum kecut. Sepertinya gadis itu sudah mengetahui siapa dirinya, sama seperti halnya dia yang sudah mengetahui siapa Valerie dan keluarganya.

"Kenapa aku harus menjauh, apa salah jika aku mendekatimu. Ahh ya. Mungkin salah, karena kau memang harus di jauhi. Anak PEMBUNUH dan mate dari BAJINGAN yang membuang ibuku.." tandasnya dengan nada sarkas. Namun jauh dari dalam hatinya dia juga merasa miris mengatakan hal itu pada gadis yang mungkin tak bersalah. Naluri Lexus mengatakan bahwa dia tidak boleh melampiaskan amarah nya pada gadis di depannya, namun emosi nya mendorong agar terus maju dan hancurkan siapa pun yang berhubungan dengan Andrean dan Gabriel.

Valerie merasakan nafasnya mulai memburu. Dia paling tidak terima jika keluarga dan orang yang disayanginya di hina, terlebih dia juga sudah tau fakta kenapa ayahnya membunuh King Lucifer dan alasan Gabriel mengusir Alexa.

"Dasar kau Vampire berpikiran dangkal..!" Ketus Valerie sambil memanjangkan kuku dan taringnya. "Gggrrrr.." Vee memaksa keluar dan mulai nampak menguasai tubuh Valerie, terbukti dari warna matanya yang berubah.

Namun Lexus masih mempertahankan cekalannya di tubuh Valerie dan membiarkan gadis itu menggeram serta meronta semaunya. Sekuat apapun Valeri atau Vee berusaha meronta, semakin kuat pula Lexus mencengkram tubuhnya.

"VALERIE..!" seru seseorang yang membuat Lexus dan Vee reflek menoleh.

"Oh shit. Bau nya..." Lexus refleks melepas cengkeramannya pada Valerie dan berbalik menerjang orang yang menginterupsinya tadi. Insting Lexus bekerja menuruti hawa nafsunya ketika mencium bau darah yang jauh lebih matang dari milik Valeri.

"Mama..!!" Jerit Vee yang langsung melompat dan mencegah Lexus menerkam ibunya. Vee menarik lengan Lexus namun dengan mudah Lexus menepisnya dan menatap mata Vee sekilas membuat tubuh Vee tiba tiba tidak bisa bergerak.

"Vampire sialan, lepaskan aku. Grrrao ggrr.." Vee berusaha meronta.

Deandra mengeluarkan sinar biru ditangannya, Lexus menatap mata Deandra untuk mengikat tubuh Deandra seperti yang dia lakukan pada Vee. Namun Deandra kebal akan kekuatan tak kasat mata dengan jenis apapun berkat permata pusaka nya. Dia menyerang Lexus dengan beberapa kali melemparkan sinar biru ke tubuh Lexus yang selalu berhasil menghindar.

"Siapa kau, kenapa kau mengganggu putriku.." seru Deandra ditengah tengah serangannya.

"Oh jadi kau ibunya Valerie. Pantas saja bau mu terasa lebih manis dan nikmat dari putrimu.."  Lexus kembali menyerang Deandra, berusaha mendekat dan terus mendekat walaupun Deandra berusaha menghindar dengan serangannya. Lexus yang sudah dipenuhi nafsu dan haus darah sudah tak dapat lagi mengendalikan kesadaran nya.