Part 3

18 6 0
                                    

"Kamu berhak untuk bahagia
tetap tersenyum meski banyak diluar sana yang berusaha untuk membuat kamu menangis"


AutorPov

Setelah sampai diambang pintu kelas, Della dan teman-temannya memandang sinis kearah mereka tepatnya kearah Shila, lalu Vano mengeratkan gengaman tanganya kepada Shila lalu mereka berjalan menuju tempat duduk mereka masing-masing

" bro, perasaan lo nempel mulu sama dia sih, ha jangan-jangan lo suka lagi sama dia" ucap Leon lirih sahabat Vano

"kalo iya emangnya kenapa hmm" ucap Vano dingin

" selow bosss, gue kan cuma nanya doang"

"Leon bisa diam tidak" tegur bu Desi

" bi-bisa bu"

================================

Autor Pov

Autor PoV

Bel pulang sekolah berbunyi para Siswa telah berhamburan keluar, tidak terkecuali Shila, Vano dan juga Leon mereka berjalan beriringan menuju parkiran

" bro gue balik kekelas dulu ya, kunci mobil gue ketinggalan, lo sama dia balik duluan aja" ucap Leon berjalan menjauh

" oh, yaudah kalo gitu gue duluan" teriak Vano karena Leon sudah mulai menjauh

" yaudah yuk Shil lanjut jalan lagi"

Shila menganguk

disepanjang perjalanan menuju parkiran banyak siswa siswi yang memandang sinis kearah mereka berdua namun Vano tetap mengengam erat tangan Shila
tiba-tiba

" eh si cewek gatel masih aja nempel sama Vano, mending loh jauh-jauh sana dari Vano" ucap Devi salah satu anak geng Della

" ohhh, jadi kak Vano toh yang lagi deket sama nih si Cewek gatel, kak Vano aku bilangin ya kak, lebih baik kak Vano jauh-jauh deh dari ini cewek, dia tuh cuma mau manfaatin kakak doang, secara kak Vano kan pemilik sekolah ini, dan dia pasti udah jual diri sama kak Vano kan mangkanya kakak mau jalan sama dia" ucap Shela sambil menujuk wajah Shila

" JAGA UCAPAN LO" satu tamparan hampir mengenai pipi Shela namun Shila mencegahnya

" udah Van, udah" cegah Shila dan dia langsung lari begitu saja, sedangkan Vano

" Gue ngak akan biarin lo, gua akan buat perhitungan karena udah ngehina Shila, inget itu" ucap Vano dengan smirk devil khas miliknya lalu berlari mengejar Shila

" Shel dia udah ngeluarin ancemannya dan dia ngak akan pernah main-main dengan itu Shel"ucap Devi bergidik ngeri

" brengsek, gue ngak takut, udah sekarang lebih baik kita temuin Della dan bahas rencana selanjutnya buat ancurin tuh cewek" ucap Shela dan mendapat anggukan dari Devi.

~Taman belakang sekolah~

Vano melihat Shila duduk meringkuk memeluk kakinya dan menangis

" Shil" panggil Vano lembut

" pergi kamu dari sini Vano, biarkan aku sendiri, aku cuma perempuan hina yang ngak pantes buat dideketin siapapun, pergi kamu dari  sini, PERGIII hiks....hikss..."

mendengar itu Vano langsung membawa Shila dalam pelukannya
" ngak kamu ngak boleh ngomong kek gini Shil, ngak, kamu bukan perempuan hina, kamu perempuan baik, hati kamu baik, cuma orang bodoh yang bilang ksmu hina, ksmu itu perempuan yang sangat bsik, ssngat sangat baik, dan kamu ngsk psntss untuk mengeluarkan air mata ini" ucap Vano sambil menghapus air mata Shila

PERMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang