Di Apart
" kakak kangen banget sama kamu sayang, maafin kakak selama ini udah ninggalin kamu sendiri, kakak ngak tau kalau kejadiannya akan seperti ini" ucap Dion merasa bersalah
" aku juga kangen banget sama kakak, aku selalu berdoa supaya kakak" ucap Shila lalu memeluk kakaknya
Dion membalas pelukan" kakak ngak akan pernah tinggalin kamu lagi Tata, kakak akan selalu jagain kamu"
" makasih ya kak, aku sayang kakak"
" yaudah sekarang kamu masuk kekamar bersih-bersih trus istirahat yaa" ucap Dion seraya melepaskan pelukannya
" itu kamar kamu sayang, disana sudah ada perlengkapan kamu" ucap Dion menunjuk salah satu pintu, Shila berjalan memasuki kmarnya, begitupun Dion
................
" Assalamualaikum" ucap Vano masuk kedalam Mansion
" waalaikumsalam sayang" jawab bundanya lali Vano mencium tangan bundanya
" yaudah bunda kalon gitu Putra keatas dulu, mau bersih-bersih" ucap Vano lalu melenggang pergi menuju kamarnya
Didalam kamar Vano mengempaskan tubuhnya kekasur, pikirannya menerawang, kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu, pertama perubahan sikap Shila, Pertemuan Shila dan kakaknya, dan Shila yang secara spontan mengatakan kalau dia mencintai Vano
" aku mencintai kamu Shil, sangat mencintai kamu" guman Vano
......................
" Shil, kakak boleh masuk nggak?" uvap Dion mengetuk pintu kamar Shila
Cklek..........
" iyab kak, ada apa" ucap Shila membukakan pintu kamrnya dan Dion masuk dan langsung menghempaskan tubuhnya dikasur dan Shila duduk dipinggiran kasur
" ada apa kak?"
" kakak mau tanya sama kamu, dan kamu harus menjawabnya dengam jujur" ucap Dion tegas, Shila mengganguk
" apa saja yang dilakukan Shela, papa dan mama selama kakak pergi?' tanya Dion dengan menatap Shila penuh selidik
" ngak..."
" jawab sejujur-jujurnya SHILA" ucap Dion dingin dan tegas, membuat Shila semakin bingung dan takut
" jawab Shila, jangan ada yang kamu tutupin dari kakak"
" ba-baiklah Shila akan cerita semuanya"
Shila menghela nafas kemudian mulai bercerita
" kakak tau sendiri awal mula semuanya terjadi kan??" Dion mengangguk
" lalu saat kakak ke Paris?" tanya Dion
" dan saat kakak ke Paris perlakuan buruk mereka kepada Shila semakin menjadi-jadi, terutama papa dan Shela selalu menghinaku. bahkan papa tidak mau semeja makan dengan Shila"
"Shela selalu mengatakan hal yang tidak-tidak kepda mama dan papa, dan bukan itu saja, dari kelas sebelas, Shela selalu menjelek-jelekkan Shila di sekolah, sampai-sampai semua siswa membenci dan menatap sinis ke arah Shila" ucap Shila menahan tangis
Dion memeluk Shila, namun ia masih diam dan menunggu Shila meneruskan ceritanya
" dan yang paling Shila tidak habis pikir adalah kejadian kemarin, dimana Shela menghina, Shila didepan satu sekolah, dia bilang kalo Shila itu jalang, dan suka ,menjual diri kepada lelaki hidung belang hiksss..." ucap Shila ia sudah tidak kuat menahan tangisnya, Dion semakin mengeratkan pelukannya, ia berusaha menahan amarahnya yang sudah membuncah, namun ia masih diam dan, masih mendengar cerita Shila
" dan saat Shila pulang kerumah, papa sudah menyabut dengan kemarahan, kata jalang kembali keluar dan itu dari mulut papa, orang yang selama ini sangat Shila hormati kak, dan setelah itu, papa dengan mudahnya mengatakan, pergi dari rumah ini dan anda tidak pantas untuk memakai nama Derian"
" disitu Shila benar-benar merasa hancur kak, orang-orang yang Shila sayangi, Shila hormati, mengatakan kata yang tidak pernah Shila pikirkan sebelumnya" cerita Shila panjang lebar dan diselingi tangis
"salah Shila apa kak?? Kenapa Shela selaly berusaha membuat Shila hancur kak, kenapa??, apa memang Shila ngak pantas hanya sekedar merasakan kebahagian?" Shila semakin terisak dipelukan Dion
"ini sudah keterlaluan, kakak ngak bisa terima ini semua Shil, kakak akan buat perhitungan kepada mereka" ucap Dion penuh amarah lalu berjalan pergi
Namun Shila segera menahannya tangan kakaknya
" kak aku mohon biarkan mereka, mereka juga masih keluarga kita kak, mereka keluarga kandung kita kak, dan kakak pernah bilang kan kalau kita harus tetap menghormati dan menyanyangi mereka apapun yang terjadi" ucap Shila menyakinkan kakaknya, jujur sebenarnya ia sakit hati, tapi ia tidak mau memperkeruh masalah dengan melibatkan kakaknya, ia tidak mau kalau keluarganya ikut membenci kakaknya." tidak Shila, mereka sudah keterlaluan, kakak tidak peduli mereka siapa, mereka udah nyakitin kamu sampai kayak gini dan kakak ngak bisa diam aja Shil"
" kak aku mohon jangan, mereka keluarga kita, orang tua kita, aku ngak mau mereka ikut benci sama kakak, cukup aku kak" ucap Shila dengan isakannya membuat hati Dion seperti teriris
Dion menghela nafas dan kembali memeluk Shila" baiklah jika itu mau kamu, tapi kalau sampai Shela memperlakukan kamu seperti itu lagi kakak ngak akan dengerin kamu, meskipun kamu mencegahnya" ucap Dion kembali melembut
" tapi kak"
" ini demi kebaikan kamu, dan Shela, kakak akan memberikan pelajaran supaya ia sadar dan tidak akan melakukan itu semua kekamu atau orang lain"
" baiklah" ucap Shila pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMATA
Short StoryMasih pemula masih belajar kritik dan saran Mohon maaf jika ada kesamaan nama, atau yang lainnya Terimakasih