"Kerinduan yang selama ini selalu mengangguku akhirnya terbayar"
Autor Pov
Ting...tong.....ting......tong
(anggap bel istirahat )" Shil kita pulang sekarang ya, udah jam 10 soalnya" ucap Vano sambil melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya
" ayo"
Mereka berdua berjalan beririnngan menuju parkiran, disepanjang perjalanan menuju parkiran banyak siswa/i yang berbisik bahkan berbicara terang-terangan tentang Vano dan Shila
" eh liat deh, kak Vano kok nempel mulu dah sama tuh cewek sih" ucap salah satu siswi
" iya dan lo tau, kak Vano yang dinginnya minta ampun tuh ya bisa senyum bahkan ketawa kalo lagi sama tuh cewek, gue jadi heran kok bisa ya" ucap yang lainnya
Vano dan Shila yang mendengar ocehan-ocehan tersebut hanya diam dan terus melanjutkan langkahnya, sampai ada satu ucapan yang membuat Vano menghentikan langkahnya
"Shila tuh cantik tapi sayang dia itu, bic*th"
Shila yang mendegar itu pun, memejamkan mata agar tidak menangis
" bangsat lo bilang apa barusan hah" bentak Vano, dengan mencengkram kera baju Delon
" selow bro, gue kan Cuma bilang, tapi kalo emang iya, berarti yang gue bilang bener dong, iya gak gaes" ucap Delon santai
' LO' Vano mendorong Delon dan saat Vano hendak melayangkan pukulan kepada Delon, Shila mencegahnya
" udah Van jangan kotori tangan kamu untuk menyentuh dia, lebih baik kita pergi dari sini, gk guna juga tanggepin mereka semua" ucap Shila, dia sudah benar-benar habis kesabaran menghadapi semuanya
" dan lo, lo ngak tau apa-apa tentang hidup gue, dan sebaiknya lo diem" ucap Shila sambill menunjuk wajah Delon dan berlalu meninggalkan semua orang yang terngganga mereka semua tidak menyanngka seorang Shila yang selama ini diam saat dihina namun sekarang berbanding terbalik 180 derajat, sedangkan Vano tersenyum penuh arti dan segera berlari menyusul Shila
"Shil, tunggu, ya Allah cepet banget jalannya" ucap Vano yang masih dalam keadaan ngos-ngosan karena berlari
" kamu aja yang lama" ucap Shila sekenannya
" iya, yaudah masuk tuan putri" ucap Vano membukakan pintu mobil
-dimobil-
" Shila sekarang udah strong yak" ucap Vano
Shila hanya diam tak bergeming, sebenarnya ia sangat sakit hati mendengar itu semua, namun ia harus kuat
" seandainya kamu tadi biarin aku mukul tuh anak, pasti yang lain ngak akan ngatain kamu lagi"
" trus kamu mau, nama kamu jelek disekolah hmm" jawab Shila
" aku ngak peduli, yang penting buat aku Cuma buat kamu supaya ngak nangis dan sakit hati lagi, udah itu aja" jawab Vano serius
" aku ngak nangis kan sekarag" ucap Shila dengan senyum kecutnya
"memang kamu tidak menangis, tapi hati kamu yang menangis, aku tau itu Shil, tapi aku salut sama kamu, apa yang kamu lakuin itu udah bener, dengan begitu mereka ngak akan sembarangan ngehina kamu lagi, kamu udaah buktiin sama mereka kalau kamu itu kuat" Shila hanya tersenyum tipis
mobil Vano berhenti disebuah mall
" loh kok ke mall Van" tanya Vano
" kita beli baju dulu" jawab Vano santai
"kamu ngak bawa baju ganti"
"aku bawa Shil, baju buat kamu, masak iya meating pakek baju sekolah hmmm, udah ayo turun" ucap Vano lalu turun dari mobil dan Shila menyusulnya,. mereka berjalan memasukki mall, dan mulai mencari butik
15menit kemudian Shila dan Vano keluar dari butik sudah menggunakan stelan kantor
Shila menggunakan Blazer hitam dan juga celana kain hitam sedangkan
Vano menggunakan kaos polos putih yang dilapisi blazer dan celana dengan warna senada dengan Shila
saat mereka berjalan menuju basmen banyak tatapan kagum dari orang-orang, melihat kecantikan dan ketampan mereka berdua, mereka berdua sampai di basmen dan langsung memasuki mobil, dan Vano mulai menancap gas dengan kecepatan rata-rata
20menit berlalu, Shila dan Vano sudah sampai dikantor, mereka berjalan menuju ruangan meating yang berada di lantai 10
"masuk tuan putri" ucap Vano sambil membuika pintu ruangan
"kantor kamu sangat besar Van" ucap Shila
"heheh, oh iya ini dokumen yang nantinya akan di presentasikan" ucap Vano lalu menyodorkan map yang berisi dokumen kepada Shila
Shila mulai membaca dan memahaminya sedangkan Vano mengotak-atik laptopnya
tok...tok...tok
"masuk" ucap Vano datar
========================================
" permisi" ucap seorang laki-laki berbadan tegap
"iya, ada yang bisa saya bantu tuan" ucap resepsionis
" saya perwakilan dari Dishil.Company dan ini bos saya" ucap pria tersebut
" oh baiklah, mari saya antar keruang meaating" ucap resepsionis kemudian berjalan menuju lift dan diikuti kedua laki-laki tersebut
ting....
pintu lift terbuka mereka keluar lalu berjaln menyuduri lorong dsan akhirnya sampai didepan pintu, sang resepsionis mengtuk pintu
tok...tok...tok
"masuk"ucap seseorang dari dalam
lalu resepsionis tersebut masuk dan mengatakan " permisi pak, pemimpin dan sekertaris dari Dishil.Company sudah datang"
"Baiklah, kamu boleh kembali" ucap Vano datar dan langsuing berdiri dari duduknya, bagaimana dengan Shila? Ia masib berkutat dengan dokumennya
resepsionis tersebut menganguk dan berjalan meninggalkan ruangan, setelah itu barulah dua pria jakung masuk kedalam ruangan tersebut dan disambut jabat tangan oleh Vano
"Hello sir, nice to meet you" ucap Vano lalu berjabat dengan mereka berdua
"nice to meet you to sir" bals mereka berdua
" oh ya pakai bahasa indonesia saja, kebetulan kami berdua berasal dari Indonesia"
" baiklah silahkan duduk" ucap Vano sopan
" perkenalkan nama saya Revano Putra Pratama" ucap Vano berdiri dari duduknya
" Shil" Ucap Vano memanggil Shila Shila pun mendonggak dan berdiri dari duduknya
" dan ini adalah Shila Permata
Derian........"-------------------
Maaf temen-temen, partnya pendek hehehehe
Makasih ya udah mau baca cerita aku, dan semoga kalian suka
Maaf kalo makin kesini partnya ngak nyambung atau gimana heheeh
Pokoknya thanks dan tolong vote+comennya guys hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMATA
Short StoryMasih pemula masih belajar kritik dan saran Mohon maaf jika ada kesamaan nama, atau yang lainnya Terimakasih