part 4

16 4 0
                                    

" tak akan ku biarkan orang lain membuatmu menanggis"
Vano

Autor pov

Setelah mobil Vano sudah tak terlihat lagi, Shila mulai berjalan memasuki rumahnya.
Shila sudah berada didalam rumah disambut dengan kemarahan papanya

" Bagus dari mana saja anda, hmm" ucap papanya dengan nada sinis

" ma-maaf pa, tadi Shila ada kepentingan" ucap Shila takut

" kepentingan, kepenting apa hm, menjajahkan diri ke lelaki hidung belang?" ucap papanya sinis

" Astagfirullah, papa bagaimana bisa ngomong seperti itu, Shila ngak mungkin ngelakuin itu semua pa" ucap Shila dengan bibir bergetar, hatinya merasa sakit, sangat sakit bagaimana tidak kedua orang yang sangat disayanginya mengatakan jika hal itu

" halah mana ada jalang ngaku hm, lebih baik sekarang kamu angkat kaki dari rumah ini, kamu ngak pantas untuk tinggal disini dan menyandang marga dari keluarga ini" Bentak Papanya

" Oke kalau itu mau anda saya akan pergi dari sini tapi jika suatu hari nanti anda tau apa yang sebenarnya terjadi jangan harap saya mau kembali kesini" ucap Shila dan pergi meninggalkan rumah itu

" saya tidak akan menyesali semua ini" ucap Deri dengan santainya

Shila terus berjalan dengan langkah gontai menuju taman, setelah sampai ditaman ia mendudukkan dirinya diatas bangku taman yang tepat menghadap kearah danau Shila menatap kosong kearah danau dan airmatanya terus meluncur bebas ke pipinya Shila menangis dalam diam mengingat apa yang dikatakan adik dan juga papanya

Namun secepatnya Shila berdiri dan mengatakan

"Semuanya telah berakhir, tidak ada lagi tangis dan air mata, aku harus bangkit, iya aku harus bangkit, Shila yang dulu telah hilang, sekarang hanya ada Shila yang kuat, aku akan buktikan kepada mereka bahwa semua itu tidak salah dan aku akan buat mereka menyesal karena mereka telah melakukan ini semua kepadaku" ucap Shila kepada dirinya sendiri

" aku akan selalu disamping kamu Shila, aku akan mendukung apapun yang menjadi keputusan kamu" ucap lelaki lalu Shila menoleh ke belakang

" Vano, sejak kapan kamu ada disini" ucap Shila dingin
Sepertinya sikap dia sekarang benar-benar berubah bahkan dengan Vano

" em-em itu sejak kamu berbicara tadi"ucap Vano gugup dia sebenarnya kaget dengan perubahan Shila

Shila diam membisu

" Shil, aku mohon jangan bersikap seperti ini kepadaku" ucap Vano memohon lalu menarik Shila kepelukannya

" kamu boleh bersikap dingin dan sok kuat kepada semua orang tapi aku mohon jangan menunjukkan itu kepadaku, aku tau kamu rapuh, tunjukkan semuanya kepadaku, bagikan kesedihanmu kepadaku" timpal Vano
Shila menangis sejadi-jadinya

Vano mengeratkan pelukannya sambil mengusap rambut Shila"menangislah Shila, menangislah, keluarkan semua beban yang selama ini kamu bawa sendirian" ucap Vano, dia merasa hancur melihat Shila seperti itu
Beberapa saat kemudian tangis Shila mereda dan melepaskan diri dari pelukan Vano

" thanks ya Van, kamu selalu temenin aku saat aku terpuruk kayak gini"

" aku akan selalu disamping kamu Shil, tapi kenapa malam-malam begini kamu ada ditaman?"

" aku diusir dari rumah, papaku menuduh kalau aku menjual diri pada lelaki hidung belang diluar sana" ucap Shila lirih

" keterlaluan, bagaimana bisa orangtua mu sendiri mengatakan itu kepada kamu" ucap vano geram

PERMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang