Sheenna mengadakan meeting di sebuah hotel dimana acara pertunangan itu akan segera di mulai, Sheenna terlihat tidak fokus. Sedangkan Jamie begitu antusias. Rasanya ia ingin menampar wajah Deon karena sudah memperdaya dirinya di waktu lalu dan di waktu mereka mengulang. Tapi sheenna tidak menyalahkan Deon sepenuhnya dia menyesali perbuatannya mengapa dia tidak menahan dirinya, suasana malam itu sangatlah mendukung."Sayang, apa yang kamu pikirkan?" Tanya Jamie. Sheenna menggelengkan kepalanya.
Meeting itu berjalan sempurna. Semua sudah terarah dengan baik. Jamie ingin pertunangan itu sempurna.Semua persiapan sudah berada di kamar hotel yang sudah Jamie sediakan, Sheenna menghubungi teman-temannya lewat pesan grup.
"Kalian datang jam berapa?" Sheenna mengirim pesan pada grup dan hanya beberapa yang jawab.
"Sesuai undangan sheen," jawab Melisa.
"Mel gue nebeng ya.." Rida membalas.
"Gue tunggu ya semuanya,"
"Selamat ya sheen, gue gak janji datang" mata Sheenna terbelalak, jantungnya mulai berdetak kencang. Deon membalas pesan wa dalam grup itu, mengatakan selamat dan itu cukup membuat Sheenna merinding.
"Thanks deon untuk semuanya"
Ucapan itu sampai di grup, teman-teman yang membaca pesan itu merasa terharu. Deon tidak membalas pesan itu ia kembali dalam pekerjaannya.Deon terlihat tenang di dalam kantor, ia masih bisa memimpin meeting di kantornya dengan baik, ilham dan Vina saling menyikut mereka khawatir Deon patah hati seperti dahulu.
Deon hanya tak banyak bicara, selesai meeting, dia hanya membahas soal pekerjaannya saja dengan ilham dan Rico. Hingga Vina bertanya pada Deon.
"Eon, loe gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Vina Deon menatap Vina sekilas kemudian ia kembali ke berkasnya.
"Kenapa-kenapa gimana emang Vin,?" Tanya Deon. Vina melihat ada yang tidak beres.
"Loe bisa cerita sama gue, gue tahu hati loe gak bereskan Eon?" Deon hanya menanggapi dengan senyuman.
"Gak apa apa kok Vin, gue aman-aman aja," jawab Deon seadanya. Vina hanya mengangguk.
"Gue udah pernah ngingetin, mengulang kisah itu gak akan baik buat loe Eon, Sheenna udah punya kehidupan dia tuh cuma kasih harapan doang sama loe, gue aja prihatin sama loe, kok mau sih! Jelas-jelas dia udah mutusin loe, terus deket lagi layaknya orang pacaran! Gak ngerti sama pikiran kalian!" Ucapan Vina sedikit menyinggung Deon. Dan Deon mulai angkat bicara.
"Gue udah minta maaf sama Sheenna perihal masalah dulu, semua itu gara-gara kita Vina! Kita pergi ke suatu acara, setelah itu kita dugem! Nah, disana pusat permasalahannya, loe mabuk dan gue juga sama, gue sadar gue gak lakuin apa-apa sama loe, tapi seseorang ada yang iseng, Fotoin gue lagi berduaan sama loe," Vina membelalakan matanya.
"Gue, gue yang salah? Deon! Kita itu temenan dari dulu, bahkan dari loe belum kenal sama Sheenna, dan Sheenna selama ini cemburu liat gue sama loe? Ya ampun!!" Vina mengacak wajahnya.
"Ntahlah Vin, seandainya gue gak ajak loe dan gak ikut si Yudha ke tempat dugem itu, kayanya hubungan gue selamat sampai akhir dimana gue yang harusnya di posisi cowoknya Sheenna sekarang" Vina merasa menyesal. Tapi ia tak enak, karena menjadi sumber masalah mereka. Vina keluar dari ruangan Deon dan kemudian menghubungi Sheenna untuk mengajaknya bertemu.
"Gue lagi sama Jamie, ga tau deh bisa gak ya keluar," ucap Sheenna. Vina memaksa untuk Sheenna datang ke cafe yang ia tentukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
Short Story5 tahun berlalu 5 tahun juga mereka menjalani hidup dengan masing-masing. 5 tahun tidak bertemu dan ketika di pertemukan rasa gugup menyelimuti sekujur asa dalam diri, menahan rindu yang memuncak, menahan sentuh yang syarat akan belaian. "Hanya k...