Kembali merajut cinta, dan kembali Deon tidak ingin kehilangan Sheenna lagi, Deon dengan kesungguhan hati yang penuh menginginkan Sheenna untuk menjadi miliknya selamanya.
Sheenna yang memang sudah kembali ke rumahnya, dan tidak tinggal lagi di apartement karena memang ayahnya sudah pensiun dan kembali tinggal di Indonesia. Ayah Sheenna sangat senang, karena Sheenna kembali ceria dan bahagia, selain kembali berkumpul dengan keluarga ayahnya pun sangat setuju jika Sheenna kembali berhubungan dengan Deon.
Malam ini di rumah Sheenna ia akan mendapat kejutan, Deon menghubunginya dan mengatakan akan ke rumahnya, Sheenna menunggu dengan tidak sabar. Tak lama Deon menghubunginya untuk meminta Sheenna menyambutnya, Sheenna sudah sangat siap, hingga saat ia membuka pintu rumahnya, terlihat Deon datang dengan Mama dan Papanya.
"Om, tante.. silahkan masuk." Sheenna mempersilahkan orangtua Deon masuk, Deon pun tersenyum, Sheenna terlihat malu-malu.
"Eh ada tamu, buatkan minum nak.." ucap Papa Sheenna pada putrinya itu. Sheenna mengangguk, papa dan mama Sheenna pun berjalan menuju ke ruang tamu. Ada hal yang aneh dalam pertemuan ini, Sheenna bingung mengapa Deon membawa orangtuanya.
"Tante, apa kabar?" Tanyaku dengan ramah. Papa menepuk bahuku, kemudian memerintahkan aku membuatkan minum untuk mama Deon dan Deon.
"Nanti lanjut ya tante, Sheenna mau buatkan minum untuk tante..." ucap Sheenna dengan nada yang ramah. Deon hanya tersenyum melihat gelagat Sheenna yang terlihat salah tingkah. Sheenna pun pergi berlari kecil menuju ke arah dapurnya, walaupun beberapa detik kemudian terdengar.
"Bibi... tolong Bikinin minum.." pinta Sheenna manja pada pembantu di rumahnya.
Deon pun di persilahkan duduk, kemudian Deon dengan jantannya mengutarakan keinginannya.
"Deon datang kemari ingin mengungkapkan niat Deon yang benar-benar tulus untuk serius dengan hubungan antara Deon dan Sheenna om, tante.. Deon sudah ingin memiliki Sheenna seutuhnya, merebut Sheenna dari tanggung jawab om sebagai ayahnya." Papa Sheenna tersenyum, dia menatap ketulusan Deon, begitupun dengan Mama Sheenna, sudah bukan siapa-siapa lagi yang di inginkan Sheenna selain Deon nya dari dulu kala."Om tidak bisa memutuskan, hanya Sheenna yang bisa menjawabnya.." ucap papa Sheenna dengan bijaksana. Deon mengangguk, Mama dan papa Sheenna berbincang dengan mama Deon, mereka menginginkan yang terbaik untuk putra putrinya.
"Jadi om menerima tidak keseriusan Deon?" Tanya Deon tidak sabaran.
"Hanya kamu Deon, cuma kamu yang di cintai Sheenna, pernah om Pilihkan seorang pria yang om kira terbaik untuk Sheenna, namun kenyataannya ya kamu tahu sendiri." Deon pun mengangguk.
Tak lama Sheenna datang, dia tersenyum.
"Lama ya, maaf.." ucap Sheenna.Sheenna duduk dan menatap Deon dengan senyuman.
"Ada apaan sih, sumpah ya kamu gak bilang bilang mau ke rumah.." Sheenna tersenyum malu-malu."Aku kesini mau tanya lagi mengenai hal itu, aku serius sama kamu Sheen, aku udah gak mau rasain ditinggalin kamu, dan sedih berkepanjangan atau bahkan gak mau Nungguin kamu lagi, aku capek..." ucap Deon. Mama dan papa Sheenna tersenyum.
"Terus, jadi gimana? Ih kamu bikin aku deg-degan, Deon!! Tante ada apa sih? Deon mau pamit nikah apa? Sama siapa ih, apa sama Vina?" Tanya Sheenna yang khawatir. Mama dan papa menggelengkan kepala, begitupun dengan mama Deon.
"Jangan suudzon gitu dong, udah ya jangan bahas masalah itu. Kamu jelas tahu apa yang aku rasakan selama ini, aku nunggu... nunggu kamu" Sheenna mengangguk.
"Tapi-,"
"Sheenna, aku mau serius sama kamu. Kamu terima gak niat baik aku?" Tanya Deon yang sudah tak bisa basa-basi lagi.
Sheenna tercengang, dia menatap Deon seakan tak percaya.
"Deon, Seriusan...?" Tanya Sheenna masih bingung."Sayang, gak ada yang begini bercanda-bercanda, gimana? Kalau papa sama mama setuju aja, karena papa sama mama yakin kebahagiaan kamu ada di Deon."
Sheenna melirik pada orangtuanya.
"Sheenna, gimana jawabannya?" Tanya Deon tidak sabaran.Sheenna mengangguk perlahan..
"Mau...!"
"Eh maksudnya, iya Deon.. aku terima kamu." Deon tersenyum hatinya bahagia, sangat bahagia sekali. Papa mama saling berpelukan dan mama Deon mengusap pundak putranya dengan lembut."Maa Deon di terima..." ucap Deon kemudian memeluk mamanya.
Semua berbahagia, Sheenna pun bahagia sekali. Kini papa dan mama serta Mama Deon memulai perbincangan mengenai hari Dimana Sheenna akan bertunangan dengan Deon. Papa dan mama Sheenna tak ingin Berlama-lama lagi, setelah tunangan, inginnya langsung menikah saja. Deon dan Sheenna hanya mengangguk, sementara para mama akan berkolaborasi untuk menyiapkan semua acaranya.
Setelah perbincangan selesai, semua sudah di tentukan, Deon pun pamit, Sheenna mengantarkan Deon dan mamanya. Deon akan menghubungi Sheenna nanti malam, Sheenna tak berhenti tersenyum dengan malam ini.
Malam yang tak terduga, Surprize yang indah dan rencana yang sangat dinantikan. Sheenna akan selalu berdoa agar semua lancar sampai hari pernikahan itu tiba.
•
•
•Teddy tengah mengendarai mobilnya. Setelah mendengar kabar dari mamanya, bahwa Deon sudah akan meresmikan hubungannya dengan Sheenna. Mama Deon dan mama Teddy memang bersaudara, bahkan mama Deon sempat mengajak mama Teddy untuk mendampinginya, berhubung sedang menunggu tamu yang akan datang, mama Teddy pun menolak.
Mendapat kabar seperti itu Teddy menjadi frustasi. Walaupun dia bisa mengatasi hatinya yang berkali-kali hancur, tetap saja dia tak mampu bertahan selama ini, apalagi jika Sheenna akhirnya jatuh pada Deon.
Teddy menghubungi Sheenna.
Sheenna yang tengah berbahagia dan bernyanyi di kamarnya diam mendapat telepon dari Teddy.
"Hallo, Tedd?" Tanya Sheenna."Aku udah denger mengenai Deon dan kamu, selamat ya Sheen.." ucap Teddy. Sheenna hanya diam.
"Sheen, boleh gak aku ketemu untuk terahir kalinya?" Pinta Teddy."Kok terahir sih Tedd, Kan kita akan jadi sodara, masa iya terahir. Boleh Yuk! Kapan tedd?" Tanya Sheenna.
"Malem ini, aku jemput ya? Nanti aku anterin kamu pulang lagi, atau kalau kamu gak mau keluar Yaudah aku ke rumah kamu aja." Ucap Teddy.
"Keluar aja, tapi tlaktir ya?" Pinta Sheenna seperti biasa. Teddy tersenyum.
"Siap, Yaudah tunggu aku ya Sheen, siap-siap ya?"
"Iya, hati-hati ya... aku tunggu." Jawab Sheenna kemudian menutup teleponnya.
Teddy merasa lega, hatinya tidak terlalu kacau setelah mendengar suara Sheenna. Ia lajukan mobilnya agar segera sampai Ke rumah Sheenna dan bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
Cerita Pendek5 tahun berlalu 5 tahun juga mereka menjalani hidup dengan masing-masing. 5 tahun tidak bertemu dan ketika di pertemukan rasa gugup menyelimuti sekujur asa dalam diri, menahan rindu yang memuncak, menahan sentuh yang syarat akan belaian. "Hanya k...