01🐨

336 23 0
                                    

Seoul, 07.00

Seperti biasa pagi yang sama di setiap harinya di jalani oleh Jihyo ,masih dengan harapan yang sama perasaan yang sama bahkan rasa berharapnya begitu tinggi pada lelaki pucat yang jauh di sana menitipkan janji yang sangaf jihyo percaya .Sempat ingjn berhenti namun keyakinan itu selalu datang di saat-saat jihyo ingin menyerah dari semuanya ,lelah ya jihyo lelah dengan semuanya namun kali ini logika jihyo tak memberikannya pilihan sama sekali di sini jihyo bersama waktu dan perasaan yang sama..














RUANGAN Dr.PARK JIHYO, Sp.BS

Tok...tok...tok..

"Masuk"

"Seonsaengnim anda di tunggu di ruangan direktur Kim "-ucap seorang perawat

"Baik saya akan segera kesana terimakasih infonya"

"Baik Seonsaengnim saya permisih" ucap perawat lalu meninggalkan ruangan jihyo



















>tok...tok..

"Masuk "ucap seseorang dari dalam ruangan

"Em sajangnim memanggil saya "ucap jihyo

"Jihyo ya sudah berapa kali aku bilang jika hanya kau dan aku jangan terlalu formal"ucap Dr .Kim

"Ah paman maaf aku hanya ingin menghormati anda "ucap jihyo

"Terserah kau saja ,jihyo begini kau akan aku angkat menjadi kepala bedah syaraf di rumah sakit menggantikan Dr.Lee "ucap Dr.kim membuat jihyo kaget dengan keputusan pamannya

"Tapi paman aku bukannya menolak ,kan ada Namjoon kenapa tidak dia saja ,maksudku aku belum terlalu berpengalaman dalam bidang seperti itu lagipula namjoon juga anak paman"ucap jihyo mencoba menjelasakan

"Begitu ya ,tapi jihyo kau tau namjoon juga tidak mau alasanya adalah dia hanya mau menangani pasien bukan hanya duduk di ruangannya"ucap Dr.kim yang mencoba membujuk jihyo

"Aku pun juga begitu aku tak mau hanya duduk saja paman tau sendiri aku ssperti apa sekali lagi maaf paman aku tidak bisa "ucap jihyo yang hanya di hadiahi deheman dari sang paman

"Baiklah sepertinya kau dan namjoon memang berjiwa dokter yang besar aku bangga pada kalian berdua "ucap Dr.kim lalu mengusap puncuk kepala jihyo

"Terimakasih paman sudah mau mengerti kalau begitu aku permisi dulu masih ada pasien yang harus aku tangani selamat siang "ucap jihyo lalu keluar dari ruangan

.
.
.
.
.
Drttt Drttt

"Ya halo kenapa juung mi"

"............"

"Periksa kondisi pasien terus aku akan segera kesana"

"..........."

.
.
.
.
."jihyoo"-panggil seseorang

"Oh kenapa "jawab jihyo

"Mau kemana kau ,ayo makan siang"ucap seseorang tersebut

"Mian namjoon-aa aku ada pasien nanti saja ya atau kau bawakan aku makan setelah aku memeriksakan pasien "ucap jihyo

" ok ku tunggu di ruanganku ya "teriak  namjoon pada jihyo "aku selalu berharap dia tidak akan pernah datang jihyo"ucap namjoon dalam hati

.----
.
.
.
."juungmi bagaimana keadaan pasien"ucap jihyo yang langsung menuju ke arah pasien

"Tekanan darah seratus per enampuluh ,suhu badan tiga puluh derajat ,eye movement satu,motorik tiga,verbal dua dan luka pada bagian kepala "ucap juungmi menjelaskan jihyo memfambil alih pasien

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang