"Irene berjalan tergesah-gesah dengan raut wajah menujukan bahwa dia sangat marah saat ini .Irene terus menyusuri setiap ruangan mencari sessorang yang ingin dia ajak main-main sebentar.Irene berhenti di sebuah ruangan dan masuk tanpa sopannya dan sessorang yang berada di dalam ruangan iti terkejut karena kedatangan irene .Irene mendekat ke arah seseorang tersebut dan menarik rambut dan juga mengehmpaskan tubuh seseorang tersebut hingga terhempas ke lantai.
"Jihyo jangan kau pikir hidup mu akan tenang dasar jalang ,"ucap irene setelah membanting tubuh jinyo ke lantai
"Ka ,apa yang kaka maksud sungguh aku tidak mengerti dan apa lasan kaka memperlakukan aki seperti ini " tanya jihyo heran sambil berdiri
Irene mendekat ke arah jihyo dan menjambak rambut jihyo lagi" ku peringatkan kau jihyo jangan pura-pura bodoh kau pasti tau maksud ku apa dasar jalang"ucap irene lalu membanting kembal tubuh jihyo hingga tersungkur ke meja membuat sikunya berdarah
"Akhhh ,ka sungguh aku tidak tau maksud kaka dan apa maksud kaka dengan menyebutku jalang"tana jihyo makin heran dan jihyo ingin menangis namun ia mencoba terlihat kuat di depan sang kaka
"Dasarr plakk",tamparan irene sukses mengenai pipiulus jihyo yang langsung terlihat ruam merah bekas tangan irene."kau memang harus di siksa dulu ya baru mau mengaku ha jawab aku jihyo "teriak irene namun jihyk hanya bisa dia dam menunduk membiarkan sang kaka berbuat semaunya.
"Ka ,apa ini tetang namjoon iya"tanya jihyo dengan air mata yang sebentar lagi akan turun
" oh akhirnya kau paham jalang bagus jika kau tau maksudku ,jadi ku peringatkan sekali lagi jangan sentuh namjoon atau anak kesayanganmu itu dan kau juga akan mati di tanganku "ucap irene lalu pergi dari ruangan jihyo.
Setelah irene pergi jihyo hanya mampu menangis iya tak tau lagi harus seperti apa ia tidak mau hubungan dengan sang kaka menajdi buruk walalu irene bukan saudara kadung tapi bagi jihyo irene adalah sosok yang selalu mengajarkan jihyo apa itu perjuangan .Jihyo memutuskan untuk pulang ke apartemenya setiba di sana jihyo langsung di sambut oleh haesu .haesu melihat jihyo begitu kacau dan sedih anak itu selalu kasihan pada sang ibu yang selalu sedih bahkan terlihat seperti orang tak memiliki tujuan.
"Eomma apa eomma baik-baik saja" tanya haesu yang hanyan di beri anggukan dari jihyo.haesu mendekat dan memeluk jihyo erat
Runtuh sudah pertahanan jihyo di depan haesu iya hanyan mampu menangis di pelukan samg anak"Eomma tenanglah jangan sedih ne haesu tidak kuat jika melihat eomma seperti ini"ucap haesu sambil mengusap punggung jihyo mencoba menenangkan sang ibu .Jihyo beruntung memiliki haesu yang selalu ada untuknya .
"Haesu tetap bersama eomma ne" ucpa jihyo dan hanya di beri anggukan oleh haesu
Jihyo berjalan tergesah-gesah menuju ruangan rawat yona kata yoongi yona sadar dan sekarang yona ketakutan ,jihyo dengan segera menuju ruangan yona dan benar setiba di sana yona menjerit ketakutan,jihyo segera mengbil alih tubuh yona jijyo menyuntikan onat penenang dan benar setelah di suntikan yona langsung tertidur ,jihyo masih berkutat dengan memeriksa hasil laporan kesehatan yona dan ia mendapat sebuah fakta jika yona depresi berat .Jihyo masih bingung akan kasusu ini tapi menurut pemeriksaan kejiwaan rumah sakit yona menderita ganguang jiwa yang membuatnya tertekan dan jihyo langsung teringat satu nama ,park jimin.
Jijyo mengambil telefonya dan menekan beberap nomor yang iya tau itu nomor jimin semoga nomor jimin masih sama runtuk jihyo dalam hati."Halo apa inj dengan dokter park jimin"
"Ya ini saya anda siapa "
"Jiminieee apa kah lupa aku"
Jimin masih bingung di seberang telefon dan seperdetikpun dia ingat "johyo yaa apa kabar kau ini"
"Jiminie aku merindukanmu dan oh ya apa bisa kita bertemu"
"Bisa kapan"
"Sekarang ku tunggu kau di cafe dekat apartemenku kau masih jngat kan"
"Ya baiklah aku segera kesana"
Setelah menempu perjalan beberapa menit akhirnya jimin sampai di cafe yang jihyo maksud ia langsung masuk ke dalam dan benar dari kejauhan dia dapat melihat jihyo namun ada yang aneh jimin merasa jihyo leboh kurus dan dari raut wajahnya begitu terpancar bahwa ia sedang memikul beban yang berat.
Jimin adalah sahabat jihyo mereka sering bersama waktu sma sampai mereka terpisah setelah jimin memutuskan untuk sekolah psikolog di jepang dan akhirnya mereka di pertemukan lagi ."Jihyo ya aku merindukanmu" ucap jimin langsung memeluk tubuh ringkih jihyo
"Aku juga ,kau keliatan sejahtera"ledek jihyo karena pasalnya badan jimin sekarang lebih berisi dari waktu sma dulu
" kau ini dasar tidak berubah ,dan bagimana keadaamu apa kau sehat aku perhatikan kau begitu kurus dan juga seperti memiliki beban yang berat mau berbagi" ucap jimin lembut ,jihyo tidak bisa membohongi jimin karena sekali lagi jimin adalah seorang psikolog.
"Jiminie kau benar soal itu ,kau selalu tau mungkin aku ini pembangkang padamu coba dulu aku dengar saranmu pasti aku tidak akan sehancur ini"ucap jihyo dan jimin tau apa maksud dari semua perkataan jihyo
"Sudahlah jangan salahkan dirimu semua sudah di atur oleh tuhan dan memangnya kenapa laki-laki itu"tanya jimin dan jihyo mulai menjelaskan semuanya pada jimin bagaimana keadaanya dan samapai ia mebajas soal istri yoongi yang menderita ganguan jiwa .
"Seudahlah jangan sedih kau wanita yang kuat aku yakin kau pasti bisa melewati semuanya " ucap jimin menguatkan temannya ini
"Terimakasih kau memang selalu ada untukku maaf aku selalu merepotkanmu"ucap jihyo jimin mengeleng cepat menanggapi perkataan jihyo yang bilang merepotkan dirinya bagi jimin jihyo sudah di anggap keluarga .
"Terus bagaimana soal pasien mu itu maksudku istri yoongi"tanya jimin jihyo langsung mengelurkan hasil laporan medis kejiwaan yona
"Jihyo kenapa bisa seperti ini apa dia tertekan "tanya jimin yang heran melihat laporan tersebut
"Aku juga bingung jimin bahkan aku ingin bertanya pada yoongi tapi aku takut dan aku rasa ada yang tidak beres dengan yoongi"ucap jihyo yang langsung di mengerti oleh jimin.
"Kita akan selidiki besok dan kau harus bisa membawa yona ke tempat lain dengan alasan jika yona akan melakuka pemeriksaan lebih itu suapaya agar kita bisa memeriksa yona lebih lanjut"ucap jimin lalu di anguki setuju oleh jihyo.
Sekarang jihyo dan jimin sudah berada di salah satu ruangan di rumah sakit merekamulai mengali informasih dari yona dan sungguh itu membuat jihyo dan jimin kaget mengetahui fakta bahwa selama ini yona begitu tertekan..
Tbc
Halooo guysss uwuwuw kangen klean makasih ya udah mau stay sama ff ini dan aku kasih ingat lagi tolong votenya gengs pliss hargai cerita aku jangan jadi pembaca gelap aku bakal up lagi kalau votenya udah nyampe 200ratus karena serius aku dih yang naca banyak yang vote sedikit pliss cuman neken bintang aja loo mohon bantuanya .makasih
Malam.gengs😚💜
Mulus bat sihh heran akutuh.😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Random"kau tau yoongi-ssi seseorang akan bahagia apa bila orang yang dia sayang bahagia walalu bukan karenanya"--park jihyo . . . . . . .[min yoongi] .[park jihyo]