12

327 11 0
                                    

Hari demi hari di jalani jihyo dengan bahagia setidaknya dia masih punya haesu di hidupnya yang selalu ada untuknya begitupun sebaliknya .Siang ini jijyo akan datang kerumah sakit melihat pasienya kemarin ,jihyo menempu perjalanan dua puluh menit untuk pergi ke Rumah sakit .Setiba di sana jihyo langaung menuju ruangannya sepanjang jalan jihyo tak henti menyunggingjan senyumannya yang membuat orang" begitu mengaguminya .






Di tengah perjalanannya menuju ruangannya dia bertemu kembali dengan yona dan yoongi,jihyo tersenyum manis pada yona namun tak dapat balasan dari yona jihyo pagam mungkin yona masih canggung padanya namun semua itu tak membuat jihyo berkecil hati namun jihyo selalu menguatkan hatinya untuk selalu tegar di saat hati dan tubuhnya selalu ingin menyerah .

"Kau mau kemana" itu yoongi yang memulai percakapan

"Oh aku akan melihat pasienku ,dan apa kalian akan pulang dan kau yona apa sudah lebih baik"tanya jihyo namun lagi-lagi yona tak menjawab hanya bisa diam dan menarap jihyo ,yang di tatap hanya tersenyum kemudian menatap yoongi seperti ingin bertanya kenapa.

"Ya sudah kami permisi dulu "ucap yoongi dan hanya di angguki oleh jihyo .
Kemudian yoongi dan yona masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka sedari tadi.


Jihyo berjalan menuju ruangan kerjanya ,jihyo memijit pelipis hidungnya ,jihyo merasa lelah dengan semua yang terjadi saat ini di mana dia begitu bingung dan lelah akan segalanya yang selalu membuatnya sendiri merasa kecewa ,bersalah ,sedih dan bahkan ingin mati saja .lama jihyo dia ia bangkit menuju depan lemari dan mengambil sebuah foto di mana foto tersebut bertuliskan ."promise me jihyo" tak lama jihyo menunduk meremat foto tersebut dan bulir bening jatuh dari mata ibdah jihyo ,tak mudah memang untuk melupakan sesuatu yang bahkan begitu di perjuangkan bahkan penghianatan lebih menjijikan saat terlihat.

"Aku tak pernah berharap lebih yoongi hanya berharap kau selalu bisa menepati setiap janjimu ."ucap jihyo kemudian berlalu dari ruangannya.Jihyo berjalan menuju ruangan pasien yang baru dia operasi kemarin jihyo melihat hasil medis dan riwayat pasien namun jihyo menemukan kejanggalan di sana yaitu nama pasien jihyo meneliti kembali satu persatu berkas pasien dan dalam seketika jihyo melihat ke arah pasien .

"Park bogum ,kau tampan tapi sangat bodoh dengan melukai dirimu sendiri huff"ucap jihyo ,menarik nafas panjang.



















"Permisi saya ingin menjenguk pasien atas nama min suga "ucap seorang wanita

"Oh apa anda keluarga pasien "tanya sister

"Iya saya ibu dari pasien bisa antar saya ke ruangannya "ucap wanita tersebut dan suster mengantar wanita tersebut ke ruanga pasien.




Tok..tokk..

Lamuan jihyo buyar oleh ketukan pintu jihyo melihat ke arah pintu yang menunjukan seorang suster dan wanita yang berada di samping jihyo menatap lekat wanita tersebut dan sperdetik pun jihyo sadar akan satu hal bahwa wanita tersebut adalah bibinya.

"Bibi ,"ucapnya jihyo menatap lama wajah wanita tersebut

"Jihyo ,kenapa kau ada di sini" tanya wanita tersebut  dan seperdetikpun jihyo menuju wanita tersebut dan memeluknya erat.

"Bibi ,aku merindukanmu apa kau baik-baik saja dan kenapa bibi menghilang pergi tanpa kabar sedikitpun ayah mencari bibi sampai ayah pergi "ucap jihyo tak kala erta memeluk

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang