19

5.6K 596 78
                                    






Sekarang, cuma ada Jungkook dan Eunha di tempat tadi, cewek itu nangis tapi gak bersuara sama sekali, cuma air matanya aja yang jatuh terus-terusan.

Bukan karena dia dengerin semua obrolan Jungkook dan Taehyung tadi secara gak sengaja. Karena Eunha emang baru dateng kesitu setelah tadi sempet nyariin Jungkook.

Dan keadaannya udah hening, Eunha cuma liat Jungkook lagi ngeliatin handphone dari belakang.

Eunha gak tau sama sekali apa yang baru aja mereka bahas. Tapi dia sekarang nangis, karena.. Jungkook memilih bicara semuanya ke dia, ungkapin segala kebenarannya saat itu juga.

Dia seka air matanya sendiri, ini gak mau berhenti. Dan Eunha gak tau caranya untuk menanggapi semua omongan Jungkook, dari tadi dia cuma diem dengerin semua perkataan pacarnyaㅡatau mungkin, mantan pacarnya.

"Kamu boleh nilai aku sejelek mungkin, karena aku memang sebrengsek itu."

Bulir bening itu kembali jatuh dari kedua mata bulatnya, dia natap nanar lautan lepas di depan. Angin pantai berhembus menerbangkan rambut terurainya, tapi gak bikin Eunha merasa sejuk sama sekali.

Jungkook menunduk, di posisi ini rasanya dia mau mati aja. Karena demi apapun, dia gak sekuat itu buat ngeliat Eunha nangis di depannya, dengan Jungkook yang jadi sebab akibat.

Ingin rasanya dia mengulurkan tangan ke wajah Eunha, menghapus air mata cewek itu dengan kedua ibu jarinya. Lalu memberi pelukan hangat, menjadikan dadanya sebagai sandaran pacarnya.

Eunha menoleh pelan ke Jungkook, menatap lekat mata coklat cowok itu yang langsung dibalas tatap sama Jungkook.

"Ke-kenapa kamuㅡharus berusaha sejauh ini? Mencoba sayang dan-cinta ke--aku?" Eunha terbata, meredam isakan yang hampir lolos dari mulutnya, tapi dia tahan sekuat tenaga. "Bukannya yang sakit bukan cuma aku, tapi kamu juga." sambungnya.

Jungkook gak langsung menjawab, dengan sekali tarikan dia ngebawa Eunha ke dalam pelukannya. Dia udah siap kalo misalnya Eunha bakal nolak pelukannya dan dorong tubuhnya kuat, tapi yang ada cewek itu malah makin kejer nangis di dada Jungkook, mengeratkan pelukannya.

Jungkook tertegun, baru kali ini dia ngebuat seorang cewek sampai nangis kayak gini? Terlalu tulus, sampai hatinya mencelos dan nyeri banget.

"Maaf, aku minta maaf. Aku bener-bener minta maaf, Eunha. Maaf." dia ngomong sekali nafas, reflek dan kalut.

Eunha dalam pelukan Jungkook menggeleng cepat, masih dengan terisak dia angkat kepalanya, mendongak buat natap Jungkook.

"Aku emang sakit banget sekarang, dan aku benci banget sama kamu, kamu adalah orang yang paling aku benci saat ini. Tapi kamu gak perlu minta maaf."

Rasanya dia pengen ngelakuin hal-hal kasar ke Jungkook, seperti nampar, tendang, atau pukul dan ngumpatin segala kata-kata kasar di depan cowok itu. Tapi yang keluar hanya kalimat tadi.

"Kamu tau, 'kan? Aku tulus banget sama kamu. Kenapa kamu malah bohongin aku selama ini?"

"Aku gak tega. Gak tega sama kamu yang udah punya perasaan setulus itu selama ini kalau aku campakkin. Aku gak seberani itu." Tapi pada akhirnya, aku tetap jadi orang jahat yang udah ngebohongin cewek sebaik kamu.

Eunha lepasin pelukannya, mundur selangkah, tatapannya tajam ke arah Jungkook seakan menusuk.

"Perasaan gak tega kamu itu konyol buat aku. Aku mendingan sakit dari awal, karena aku emang udah biasa nahan perasaan menyiksa itu semenjak suka sama kamu. Dari pada harus kayak gini, Jungkook."

kaptenㅡjjk x jeh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang