"Woy bayi, lu lagi suka sama orang ye?" Tanya Putri, selaku sahabat sebangku seperjuangan sepermalasan Baby.
"Hmm? Baby ngga suka siapa-siapa kok. Eh tapi, kak Vando ganteng ya heheh," ucap baby sambil tertawa.
"Yee si bayi, gua serius nih."
Melihat Putri yang serius dan Baby yang memang sudah lama menyimpan rasa hingga rasanya ingin menumpahkan semuanya. Akhirnya, Baby menganggukan kepala dan mulai bercerita.
"O, jadi lu suka sama dia sejak itu. Bah, bayi gua udah dewasa, udah tau suka-sukaan." Putri membawa kepala Baby ke dadanya dan mengelusnya seakan-akan Putri adalah bayi kecil.
"Iya, tapi putri jangan bilang siapa-siapa ya kalau Baby suka sama dia. Soalnya Baby malu banget."
"Iya sayang, duh lucu deh, bayi suka sama dia hanya karena dia sering liatin status wa nya Bebi? Ngakak aing mah." Putri mengakak keras hingga sekelas yang tadinya rame menoleh dengan hening ke Putri.
"Eh mangap yee, kaga sengaja gua mah. Ini si bayi ngelawak lagi." Putri memberi alasan nyeleneh yang membuat Baby langsung cemberut. Namun, anak kelas memahaminya, karena memang Baby adalah anak yang lawak-able.
"Eh bisa aja dia kebetulan liat status wa lu. Bukan karena dia perhatiin lu," ucap Putri serius.
"Nah makanya, Baby tuh bingung. Jangan-jangan dia cuma kebetulan, dan disini, cuma baby yang baper sendirian."
Baby mengingat itu sepanjang hari, bahkan hingga tidurnya, dia memimpikan apakah doi itu kebetulan atau memang menanti status wa Baby.
●~●
To be Continue.
Basic on true story, dengan beberapa perubahan heheh😉