4

14 5 1
                                    

Besoknya, sepulang sekolah, Aldi mendatangi rumah Baby.

Jelas saja Baby yang tidak tahu menahu itu kaget. Entah itu luck atau misery. Namun, Baby senang.

Iya Baby senang, tapi sebelum Aldi menjelaskan mengapa dia ada dirumah Baby.

"Gua mau nyalin tugas  matematika kemaren. Ada empat tugas kan ya." Aldi dengan santai nya duduk disana dan mengeluarkan bukunya.

"Ck, napa ngga ke rumah Mila? Jawabannya dia pasti bener semua."

"Gak enak, gua udah tiga hari pulang sekolah kerumah Mila mulu."

"Terus Aldi gak papa gitu ke rumah Arina?" Tanya Baby sewot.

"Iyalah gak papa, mungkin malah lo seneng ada gua disini," jawab Aldi enteng.

"Ck, Arina sebel sama Aldi."

Walau Baby mengatakan itu, dia tetap memberikan bukunya kepada Aldi untuk disalin.

Tak butuh waktu lama untuk mereka berdua tenggelam dalam soal-soal. Aldi menyalin dan bertanya, dan Baby yang menjawab semua pertanyaan Aldi.

Semua jajanan dan minuman yang diberikan Mama Baby juga ikut raib oleh mereka berdua. Tentu saja habis, Baby adalah bayi besar yang doyan makan. Dan Aldi adalah manusia yang harus makan dimanapun dan kapanpun.

"Jadi, lo itu dipanggil Arina kalau dirumah?"

"Ngga cuma dirumah sih. Sama temen tk sama sd dipanggil Arina. Pas smp aja mereka manggilnya Baby atau bayi gitu."

"Gak heran sih. Lo nya aja masih kaya anak TK."

"Jangan ngeselin deh. Arina lagi gak bisa nabok Aldi nih." Baby cemberut.

Soalnya, sore tadi saat Baby memukuli Aldi, mamanya melihat dan memarahi Baby. Padahal kan Aldi seneng-seneng aja dipukulin sama cewe imut kaya Baby, dan emang gak sakit pukulannya.

"Eh, dari tadi gua cuma liat bokap lo. Yang lain kemana?" Tanya Aldi.

"Kak Raihan udah kerja dan punya rumah sendiri. Kalo kak Fifi kuliah dan ngekost. Mereka kesini cuma seminggu sekali kalo sempet. Papa sih ya gitu." Baby mengendikkan bahunya ketika berbicara tentang Papa.

Pukul 20.00 wib

Deru mobil yang berhenti dipekarangan rumah Baby membuat Aldi mengernyitkan dahi.

"Bokap lo?" Tanya Aldi.

"Eum iya, eh ini udah malem. Aldi ngga mau pulang?"

"Eh iya, yaudah gua pulang dulu."

Setelah membereskan semuanya. Tepat saat Aldi membuka pintu, disana, ada papa Baby yang akan masuk rumah.

"Siapa ini Arina?"

"Temen Arina pa. Dia tadi belajar bersama, sekarang udah mau pulang."

Papa Baby memandang tajam ke arah Aldi. Sepertinya Papa Baby tidak menyukai Aldi.

"Ini sudah malam," ucap Papa Baby.

"Iya om, saya juga mau pulang."

"Iya. Saya mau berpesan, jangan sering pulang malam seperti ini." Setelah mengatakan itu, Papa Baby masuk kedalam rumah.

●~●

"Besok-besok gua kesini lagi, biar hati lo seneng." Aldi menutup kembali gerbang rumah Baby. Membuat tubuh Aldi dan Baby terhalang oleh besi besi itu.

"Dih, ngga usah. Tadi kan udah dibilangin papa, jangan keseringan pulang malem. Lagian kenapa gak belajar dirumah sendiri aja duh." Baby mulai mengoceh.

"Males dirumah, ngga cewe cantik yang ngajarin. Dan kayanya bokap lo tadi ngode supaya gua rajin kesini deh," ucap Aldi dengan wajah tengilnya.

"Dih, bukan gitu Aldi." Arina memasang wajah facepalm-nya.

"Iya-iya, goodbye bayi, see you." Aldi memberikan kode sun jauh dan pergi.

Meninggalkan Baby dengan wajah memerah.

●~●

To be Continue

How's???

BABY FALLIN' LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang