9

12 0 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Aldi romantis. Sangat berbeda dengan Aldi yang dulu.

Kalian tau dulu Aldi seperti apa?

Aldi adalah salah satu pria yang sangat suka menggoda Baby. Mengatakan Baby bocah, manja dan anak TK nyasar ke SMA. Dia juga sering menjaili rambut Baby yang hanya sepunggung dan berponi.

Namun, itu berubah. Ketika Aldi tau Baby baper padanya. Entah Aldi ikutan baper atau karena Aldi kasian pada Baby bahwa cintanya tidak berbalas.

"ARINA BABY!"

Itu adalah panggilan baru Aldi untuk Baby. Tidak bayi, bocah, dan sebagainya. Hanya Arina Baby.

"Apa sih Di?" Jawab Baby kalem.

"Ayo kantin gua laper. Gua traktir nih."

"Okesiap."

Baby mendorong kursinya dan pergi menuju Aldi. Mereka berdua keluar kelas bersama.

"Jadi sebenernya, Aldi sama Baby tuh pacaran apa engga?"

"Gua jamin mereka pacaran. Tapi ngga lama."

●~●

"Aldi, lo ikut turnamen bulan depan. Fokus ke latian. Jangan fokus pacaran sama si bayi," ucap Fernando. Kapten Basket SMA Bhakti.

"Iya iya. Gua bakal fokus, lo tenang aja." Aldi mulai berlatih.

Aldi berlatih tanpa tau waktu. Bahkan saat yang lain udah capek dan minta berhenti, Aldi tetep ngga mau. Men-drible bola basket itu hingga malam. Hingga sekolah sudah sepi.

"Di, ayo pulang. Jam delapan gerbang ditutup."

"Siap Ndo."

Aldi mengelap keringatnya dengan handuk lalu meminum isotonik. Dia mengambil tasnya dan keluar dari lapangan basket.








"Aldi!" Suara cempreng itu mengagetkan Aldi.

"Arina? Ngapain disini?" Tanya Aldi.

"Kata Aldi kita mau pulang bareng. Baby harus nungguin Aldi dulu."

"Ya ampun! Maaf, gua lupa."

"Iya ngga papa. Ayo pulang, udah mau jam delapan nih."

"Iya bentar, gua ambil motor dulu."

●~●

"Assalamu'alaikum. Arina pulang ma."

Baby memasuki rumahnya yang gelap. Pasti sang papa sudah pulang. Baby gemetar sendiri.

"Kamu habis darimana sampai jam segini?"

Lampu rumah menyala semuanya. Disana, ada Kak Raihan, Kak Fifi, Mamanya dan tentu saja, sang Papa.

"Habis dari sekolah, pa." Baby menautkan jari-jarinya untuk menghilangkan kegugupannya.

"Kamu berani berbohong ya sekarang. Siapa yang mengajarkanmu?" Papa Baby

"Arina emang dari sekolah kok pa. Arina ngga bohong."

"Baiklah, tapi papa mau mulai besok kamu ngga boleh pulang setelah jam lima sore."

"Apa? Papa ngga bisa ngelakuin itu ke Arina. Arina juga harus punya waktu sendiri pa."

"Apa yang kamu mau lakukan sendirian setelah jam lima sore Arina? Papa hanya ingin kamu fokus belajar dan masuk ke snmptn. Tidak ada bantahan. Mulai besok kamu akan diantar jemput papa."

Papa Baby meninggalkan ruang tamu dan masuk keruang kerjanya. Meninggalkan Arina yang menahan airmatanya.

"Arina, sana masuk kamar. Abis itu turun dan makan malam ya."

"Iya ma."











Tapi nyatanya, Arina hanya membersihkan diri dan meringkuk dikasur. Tak mau belajar dan melewatkan makan malam. Hanya tangis semalaman.

●~●

To be continue

Sincerely,

Zukanisa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY FALLIN' LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang