3

27 5 0
                                    

Pagi-pagi sekali, Baby sudah ada dikelasnya. Dia sedang duduk dimeja Aldi. Dan tersenyum sendiri.

"Jadi disini, pujaan hati Baby duduk. Lumayan enak ya." Baby mengelus-elus permukaan meja Aldi.

Tanpa disadari Baby, seseorang ada disana sejak beberapa menit lalu. Dia tidak mendengar apapun yang dikatakan Baby, tapi dia tau kalau Baby pasti menyukai orang yang duduk dimeja itu. Jelas sekali dari kelakuan Baby barusan.

"Baby Lovarina. Lo suka sama gua?"

Deg.

Jantung Baby mungkin sudah berhenti berdetak ketika mendengar suara itu.

"Eh Aldi, Baby disini cuma lagi, eumm, bersihin meja. Iya, Baby lagi bersihin mejanya Aldi sama yang lain. Hari ini Baby piket."

"Baby, lu piket hari selasa dan ini hari kamis." Aldi membuat Baby terpojokkan.

"Lah, suka-suka Baby dong. Udahlah, Baby mau ke TU dulu, ada urusan. Bye."

Baby tau-tau sudah berlari keluar kelas dan meninggalkan Aldi yang masih terpana memandang Baby yang lagi salting.

"Duh,  si Bayi lucu juga ya." Aldi sekarang yang senyum-senyum sendiri.

●~●

"Baby Lovarina? Bayi? Dimana bocah itu hm?" Tanya Bu Risa. Guru Biologi yang sedang mengabsen anak didiknya.

"Eum, Baby bilang lagi diuks. Tadi katanya pusing banget bu." Putri menjawab dengan sedikit kebohongan. Karena Baby bukan ke uks bukan karena pusing melainkan karena malu.

"Wah,  bayi kecil itu bisa sakit juga ternyata." Bu Risa tertawa yang diikuti oleh anak sekelas kecuali Aldi.

'Si bayi sakit? Jan-jangan gegara gua tadi.' Batin Aldi.







Aldi datang ke UKS setelah Bu Risa keluar. Dia penasaran bagaimana Bayi kecil yang hyperaktif itu bisa sakit. Atau mungkin dia peduli pada Baby. Ah entahlah, perasaan memang suka aneh.

"Permisi bu, Baby ada disini?" Tanya Aldi ke penjaga UKS.

"Iya, tuh yang dari tadi kaya cacing kepanasan dipojokkan." Jawab ibu penjaga uks.

"Baiklah, sst," ucap aldi sembari memberi kode  pada penjaga UKS supaya diam dan membiarkan Aldi ke tempat Baby.

●~●

Terlihat Baby yang tengkurap sambil menggelengkan kepalanya. Rambut dan poninya bergerak kekanan dan kekiri mengikuti arah gelengan gadis itu.

Aldi yang melihatnya mengerutkan kening, merasa bingung akan tingkah gadis itu.

"Huahhhh, Mama, kenapa Baby tadi ke meja nya Aldi. Kan Aldi jadi tau kalau Baby suka sama dia duh. Hahh, Arina malu."

"Arina?"

"HUAH MAMA!" Baby berteriak ketika mendengar suara itu lagi.

"Nama lo Arina?"

"Baby Lovarina. Duh, Aldi ngapain disini sih, Baby tuh lagi sakit. Sana  pergi." Baby mengibaskan tangannya untuk mengusir Aldi.

"Kenapa? Kenapa lo nyuruh gua pergi? Katanya lo suka sama gua."

"Apaan sih Aldi. Siapa juga yang suka sama Aldi."

"Gua denger semuanya Arina bayi." Aldi mendekat ke Baby dan mencubit pipi Aldi.

"Gak papa kok kalau suka sama gua. Tapi, gua gak bisa jamin bisa bales perasaan lo." Aldi menatap dalam mata Baby.

"Ck yaudah sana pergi. Baby gak mau ketemu Aldi." Baby menghempaskan tangan Aldi yang masih bertengger dipipi chubbynya.

"Lah, lo marah gegara gua gak bisa bales perasaan lo?" Tanya Aldi sambil mengernyitkan dahinya.

"Ngga, Baby tuh malu. Udah sana pergi." Baby mendorong tubuh Aldi hingga keluar dari bilik tempat Baby tiduran.

"Ya ampun si bayi, kan gua udah bilang. Gak papa lo suka sama gua. Biasa aja kali. Banyak kok yang suka ama gua." Aldi dengan sombongnya mengatakan itu dan membuat Baby kesal.

Buk buk buk buk

Itu adalah suara pukulan Baby untuk Aldi.

"Sana pergi! Baby ngga jadi suka sama Aldi."

●~●

To be Continue

BABY FALLIN' LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang