8

14 2 0
                                    

Hari minggu dibulan november tahun 2018 mungkin adalah minggu paling bersejarah bagi kehidupan Baby.

Baby akhirnya melakukan kencan dengan Aldi. Dengan segala bujuk rayu kepada papanya. Baby diijinkan, hanya sampai jam 5 sore.

"Makasih Aldi." Baby memakan ice creamnya.

Mereka melakukan hal yang ada dilist pertama dan kedua. Bahkan Aldi menambahkannya dengan piknik sederhana.

"Sama-sama Arina. Abis ini kita nonton film kan?" Tanya Aldi.

"Iya, Baby mau nonton Dear Nathan Hello Salma. Katanya disitu aja ciumannya heheh." Baby tertawa.

"Ciuman?" Aldi mengernyitkan dahinya.

"Iya, Baby belum pernah liat orang ciuman."

"Umur lo berapa Arina?" Tanya Aldi.

"Lima belas tahun. Baby terlalu cepat masuk SD heheh." Baby tertawa kembali.

Kali ini Aldi tak tahan untuk tidak mencubit pipi Baby yang menggembung ketika tertawa.

"Auh, sakit Aldi!" Baby mengaduh kesakitan.

"Pipi lo tembem banget. Dan lo emang masih kecil ternyata. Gua aja udah tujuh belas tahun," ucap Aldi.

Aldi lalu membersihkan sisa ice cream yang belepotan disekitar bibir Baby dengan tisu. Sebenernya sudah sedari tadi Aldi ingin melakukannya, tapi Baby selalu mengoceh dan tak bisa diam, jadi susah untuk membersihkannya.

"Duh Aldi, jangan kaya orang pacaran napa sih!"

"Kita emang lagi pacaran sekarang, Arina!"

Ups.

●~●

Kali ini mereka sedang menonton bioskop. Dengan popcorn jumbo ditengah-tengah kursi keduanya.

"Nathan ganteng ya."

"Ih pengen."

"Ya ampun Salma!"

Dan kata-kata manis lainnya yang keluar dari Baby serta ekspresi yang ditunjukkannya membuat Aldi tersenyum.

Hingga saat film selesai. Mulut Baby terus mengunyah popcorn. Sementara Aldi hanya melihat Baby makan, mungkin sudah kenyang melihat Baby.

"Aldi, tadi itu bagus banget." Baby menggoyang-goyangkan tangan Aldi gemas.

Mereka sekarang sedang berada ditimezone.

"Mau adegan kaya Nathan sama Salma?"

"Emang bisa?"

"Bisa dong."

Aldi sudah mau mendekatkan wajahnya ke Baby. Namun, Baby malah pergi meninggalkan Aldi dan melihat ke mesin boneka.

'Anjir, tadi kan pas mau ciuman biar kaya Nathan sama Salma. Malah ni bayi pengen boneka' Batin Aldi menggerutu.

"Kita beli boneka aja ya?" Tanya Aldi.

"Kita juga lagi beli boneka Aldi. Masukin koin, ambil bonekanya deh. Ayo cobain ini Aldi."

Aldi yang pasrah hanya mengikuti kemauan Baby dan akhirnya gagal berkali-kali.

"Duh, Aldi gimana sih. Sini Baby aja yang main. Biar Baby ambil semua boneka stitch disana."

Baby memasukkan koin dan berkonsentrasi  mengambil boneka stitch. Voila, boneka itu berhasil didapatkan Baby.

"Uwah berhasil. Ayo lagi lagi."

Baby melakukannya lima kali dan mendapatkan semua boneka stitch berbagai ukuran warna. Dia menatap sombong Aldi yang hanya menggaruk kepala yang tak gatal dan tertawa renyah.

●~●

Mereka keluar dari timezone pukul 5 sore. Aldi yang mengantarkan Baby hingga depan rumah.

"Maaf ya Aldi. Kita ngga ngelakuin list nomer lima sama enam. Baby takut papa marah karena hamburin uang dan Baby ngga mau ketauan sama papa kalau tau Baby main seharian sama Aldi." Baby menundukkan kepalanya.

"Arina."

"Iya?"

"Percaya deh, kita bakal lakuin itu kapan-kapan lagi. Gua selalu siap buat lo. Dan jangan khawatirin bokap lo. Karena gua yang ngajak, gua yang harus bertanggung jawab."

"Tapi Baby yang minta Aldi buat kencan."

"Dan gua yang bawa lo pergi kencan."

Aldi keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil satunya untuk Baby.

Mereka berdua memasuki halaman rumah Baby. Didepan sana, sudah menunggu Papa Baby dengan tatapan tajamnya.

"Arina masuk dan belajar!" Titah sang Papa.

"Iya pa." Babyi memasuki rumah samhil sesekali menengok ke Aldi yanh dibalas anggukan saja oleh Aldi.

Setelah Arina masuk. Kedua pria berbeda masa itu saling bertatap.

"Sebaiknya kamu tidak melakukan ini lain kali." Papa Baby berdehem dan berbalik badan hendak masuk ke rumahnya.

"Saya akan melakukannya terus om. Karena Baby dan saya sudah berpacaran," ucap Aldi tegas.

Papa Aldi berbalik dan menatap tajam Aldi. Aldi membalas dengan tatapan tenangnya.

"Sekali kamu menyakiti anak om. Om yang akan membuat kamu menderita dengan tangan om sendiri."

Papa Baby kini benar-benar berbalik dan memasuki rumahnya.

Meninggalkan Aldi yang masih berkeringat dingin ditatap calon papa mertua.

●~●

To be continue

Sincerely,

Zukanisa

BABY FALLIN' LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang