🍑6

1.3K 290 29
                                    

Jangan lupa tekan🌟 untuk kasih makan anjing lautnya Ong ini

Waktu terus berjalan. Musim demi musim terlewati. Daniel kini tumbuh menjadi seorang pemuda yang tinggi, tegap dan juga tampan. Bahu yang lebar menjadi salah satu kebanggaannya. Rahangnya menegas namun mempertahankan wajah samoyednya—sukses membuat para wanita dan uke meliriknya. Tampan dan juga terlihat menggemaskan, siapa juga yang tak senang melihat wajahnya? Ah, orang yang iri tentu saja.

Chanyeol dan Baekhyun benar-benar merawatnya dengan baik selayaknya orang tua kepada anaknya. Seolah ia bisa membanggakannya kepada nenek Kim yang berada di surga. Daniel merasa beruntung karena memiliki Chanyeol dan Baekhyun, dan juga...

Ong Seongwoo

Daniel menatap wajah Seongwoo yang sedang memandangi bukunya dengan serius. Putra dari pasangan ChanBaek itu tak berubah banyak. Masih tetap manis dan menggemaskan. hanya saja ia bertambah tinggi dan semakin cantik?

Seongwoo yang menyadari hyung kesayangannya menopang dagu dan menatapnya terus menerus membuat dirinya jengah. Daniel bahkan masih tak bergeming ketika Seongwoo menopang dagunya dan membalas tatapan Daniel tepat ke arah mata sipit itu.

"Apa hyung belum puas memandangi Ongie yang tampan?" Pertanyaan Seongwoo membuat Daniel kembali dari alam lamunannya. Mata sipit itu bertemu dengan mata kucing khas Seongwoo, Daniel jadi semakin betah melihatnya.

"Dilihat dari manapun kau ini manis, Ongie sayang," jawab Daniel dengan sebelah tangannya yang sudah mampir ke pipi yang sedikit tembam—mencubitnya.

Seongwoo melotot galak namun malah pipinya bersemu ketika Daniel mengatainya manis. Ada apa dengan dirinya, harusnya dia marah dikatai manis. Tak bisa ia tepis, Seongwoo menyukai segala bentuk perlakuan Daniel yang memanjakannya.

"Ongie itu tampan, hyung!" Seongwoo memukul bahu lebar Daniel kesukaannya. Kesukaannya? Iya, Seongwoo begitu menyukai bahu lebar milik hyungnya. Terasa nyaman untuk bersandar. Badan bongsor Daniel yang seperti beruang, walaupun terkadang sesak saat berada di tempat yang sempit, namun selalu memberinya kenyamanan.

"Siapa orang tampan yang memanggil dirinya sendiri dengan panggilan imut seperti itu?" Godaan Daniel sukses membuatnya dipukuli Seongwoo dengan ganas.

Daniel tertawa menanggapi aksi protes Seongwoo yang terus memukulinya. Baginya tak terasa sakit sama sekali. Ia justru tertawa karena wajah kesal Seongwoo yang sama sekali tak terlihat menyeramkan, namun menggemaskan. Dalam hatinya ia ingin menguyel-uyel pipi Seongwoo—terlalu menggoda untuk diabaikan.

"Sudah-sudah kerjakan dulu tugasnya. Bukankah ini tugas terakhir sebelum libur musim panas? Ah, hyung merasa sudah mengantuk sekarang," katanya sambil menarik kedua pipi Seongwoo. Ia tak sungguh-sungguh mengatakan dirinya sudah mengantuk, nyatanya memandangi wajah manis Seongwoo tidak membuatnya bosan sama sekali.

"Aigoo.. Ongie yang tampan, ya?" tambahnya ketika melihat wajah Seongwoo yang kedua pipinya ditarik berlawanan arah.

"Lhephassin, Hyhungh!" Rasanya Seongwoo ingin meledakkan rasa kesalnya. Daniel dan ayahnya adalah orang yang suka sekali menggodanya dan membuatnya kesal. Seongwoo imut jika kesal, begitu kata daddy tiangnya itu.

Daniel tertawa dan mengusak-usak surai hitam Seongwoo, membuat si pemilik rambut semakin kesal saja. Seongwoo mungkin saja termasuk tipe tsundere—terlihat kesal di luar, tapi di dalam hati ia sangat suka ketika tangan besar hyungnya berada di atas kepalanya.

Dengan dipandu oleh Daniel yang tidak diragukan lagi kepintarannya, Seongwoo berhasil menyelesaikan tugas matematikanya yang berisi 50 soal esai kurang dari 1 jam. Daniel tersenyum puas dengan hasil kerja Seongwoo ketika ia memeriksanya. Ia hanya menjawab ketika anak itu benar-benar tidak tahu dan selebihnya Seongwoo sendiri yang mengerjakannya.

Fate [ OngNiel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang