Langsung aja cus~
Pencet bintang dulu ya wkwkkSudah seminggu ia memulai statusnya sebagai anak sekolah dasar. Namun selama itu juga Seongwoo kecil belum terbiasa dengan suasana sekolahnya yang lebih ramai dari TK-nya dulu. Saat ia masih berada di TK, Daniel hyungnya akan menggandeng tangannya dan mengantarnya masuk ke kelasnya setelah itu Daniel hyungnya akan memberi nasihat singkat untuk dirinya lalu mencium pipinya.
Namun sekarang Seongwoo tak merasakan itu lagi karena sekolahnya dengan sekolah Daniel hyungnya berlawanan arah jadi mereka bahkan tidak bisa berangkat dalam mobil yang sama. Ia sedih akan itu sehingga merasa tidak bersemangat untuk sekolah.
'Andai Ongie langsung bisa masuk SMP bareng Daniel-hyung.'
Chanyeol melihat Seongwoo yang duduk di belakang dari spion. Melihat kemurungan Seongwoo membuatnya khawatir. Ia tahu penyebab putranya itu selalu murung ketika berangkat sekolah. Ia berharap Seongwoo bisa mendapat banyak teman yang bisa membuatnya ceria kembali. Satu-satunya teman Seongwoo selain Daniel saat ini adalah tetangga baru mereka, Hwang Minhyun. Karena bersekolah di tempat yang sama, Chanyeol mengajak Minhyun berangkat bersama Seongwoo-berharap putranya bisa akrab dengan teman barunya. Tetapi setelah Chanyeol memberi nasihat sebentar, keduanya bahkan tidak banyak interaksi. Entah karena Seongwoo yang terbiasa bersama Daniel dan tidak punya teman lain, atau memang pada dasarnya bocah Hwang itu yang pendiam. Memikirkan cara mengakrabkan mereka membuat kepala Chanyeol berdenyut.
'Ah masa bertanya pada rumput yang bergoyang?'
"Seongwoo-ya, Minhyun-ah.. kita sudah sampai~"
Setelah menepikan mobilnya, Chanyeol menyuruh mereka berdua turun. Tangan Chanyeol dengan sigap menggandeng tangan mereka di sebelah kanan dan kirinya.
"Belajar yang benar dan banyak berteman, ya? Perhatikan yang guru ajarkan dan jangan nakal," kata Chanyeol sambil membenarkan pakaian Seongwoo yang sedikit tak rapi.
Seongwoo dan Minhyun mengangguk kompak. Chanyeol membiarkan mereka masuk tanpa dirinya ketika telah memasuki gerbang. Setelah yakin mereka berdua baik-baik saja, Chanyeol segera memasuki mobilnya dan berangkat ke kantor untuk mencari nafkah untuk keluarganya tentu saja.
Sementara itu sedari tadi Minhyun mencari cara agar ia bisa mengakrabkan diri dengan Seongwoo. Walaupun ia bukan tipe anak yang berisik, tapi ia juga tak bisa jika tidak berinteraksi. Minhyun menatap tetangganya yang beda 19 hari dengannya itu. Minhyun pikir Seongwoo sedikit pemalu, oleh karena itu ia tak boleh diam saja. Tetapi dia juga kesulitan untuk mengawali percakapan dengan Seongwoo.
"Minhyun-ah."
Minhyun menatap temannya itu yang sedang menatap ke arahnya juga. Ia senang Seongwoo memanggil namanya. Minhyun menerka-nerka apa yang dikatakan Seongwoo berikutnya.
"Tolong temani Seongwoo ke toilet."
Sebenarnya Minhyun ingin tertawa melihat ekspresi wajah Seongwoo yang agak aneh, namun ia tahan agar tidak membuat temannya itu salah paham.
"Baiklah, ayo."
"Sudah?" tanya Minhyun saat Seongwoo keluar dari toilet untuk menuntaskan panggilan alamnya sambil memberikan tas punggung Seongwoo yang dititipkan kepadanya sebelum masuk ke toilet.
"Maaf,tadi Seongwoo kebelet pipis di mobil."
"Tidak apa-apa. Ayo ke kelas."
🍑🍑🍑
Berbeda dengan Seongwoo yang murung saat berangkat sekolah tadi, kini ia bersemangat dengan pelajaran matematika yang diajarkan guru. Dalam hati ia terus memuji dan berterima kasih kepada Hyungnya yang sudah mengajarinya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [ OngNiel ]
Fiksi PenggemarKang Euigon, si bocah yang sebatang kara dipertemukan dengan Tuan Ong. Tuan Ong dan istrinya berniat mengadopsinya sebagai anak. Namun Ia menolak dan memilih bekerja untuk Tuan Ong. Sebagai gantinya Tuan Ong tetap berniat mengasuhnya dan memberinya...