🍑10

432 82 18
                                    

Musim panas sudah tiba. Sesuai janjinya, Daniel akan membawa Seongwoo ke taman bermain. Rencananya sih Daniel ingin berdua saja, tapi...

Kwon Hyunbin, Lai Guanlin, Hwang Minhyun, Park Jihoon.

Daniel menghela napas untuk kesekian kalinya. Hyunbin memaksa ingin ikut dengan alasan gabut di rumah, sedangkan Seongwoo malah mengajak teman-temannya. Ingin hati berkata kaisar :'

"Antri sendiri, bayar sendiri,"kata Daniel.

Seongwoo sudah membuka mulutnya, tapi sebelum bersuara, Daniel sudah menyela.
"Aku dan Seongwoo sudah membeli tiket masuk. Jadi kami duluan."

Mendengar itu, Daniel mendapat protes. Bukan Daniel namanya jika meladeni protesan mereka. Dengan langkah tanpa beban Daniel berjalan sambil menggaet tangan Seongwoo yang sepertinya masih enggan untuk meninggalkan mereka.

"Apa tidak sebaiknya kita tunggu mereka dulu, hyung?"

"Mereka akan lama. Bukannya Ongie bilang mau mencoba semua wahana?"

"Nanti juga kita bertemu mereka di dalam,"sambung Daniel.

Seongwoo mengangguk patuh.

Daniel membawa Seongwoo ke tempat bermain yang ringan-ringan seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dan kawan-kawannya.

"Hyung aku ingin yang itu! Bukan mainan anak-anak seperti ini.." protes Seongwoo sambil menunjuk wahana histeria kemudian menunjuk jungkat-jungkit di hadapannya.

"Pemanasan itu perlu. Jika langsung naik itu jantungmu tak akan kuat( biar aku saja hmmm). Ongie mau mati?"

Mulut Daniel yang kadang suka seenaknya bicara membuat Seongwoo menelan ludah kasar.

"H-hyung kenapa bicaranya begitu sih.."

Seongwoo duduk di jungkat-jungkit yang berlawanan dengan Daniel. Setelah melihat Seongwoo duduk, Daniel membiarkan kakinya tanpa niatan menahan berat tubuhnya. Semua orangpun tahu siapa yang lebih berat tubuhnya. Otomatis Seongwoo berada di atas tanpa punya daya untuk membalikkan keadaan.

"Dasar Niel-hyung gendut. Badan Beruang!"

Ejekan Seongwoo justru membuat Daniel tertawa apalagi melihat Seongwoo yang berusaha menekan tubuhnya agar turun ke bawah.

"Ongie yang terlalu kurus. Lihat.. Ongie tak bisa turun hahahhaha."

Mendengar itu Seongwoo semakin cemberut. Dengan kesal, ia berusaha turun tanpa menurunkan bagian duduknya. Tak mau ambil resiko Seongwoo terjatuh, Daniel menahan berat tubuhnya dengan kakinya, hingga jungkat-jungkit bagian Seongwoo sampai ke tanah.

Seongwoo berjalan mendahului Daniel. Sedangkan Daniel yang melihat Seongwoo pergi tanpa menungguinya, segera menyusul sambil merangkul pundaknya.

"Orang-orang seperti jungkat-jungkit itu,"kata Daniel.

"Maksudnya, hyung?" Tanya Seongwoo tak mengerti.

"Bagi orang yang serakah, walaupun mereka  sudah berada di ataspun, mereka ingin menekan ke bawah."

"Jadi Ongie serakah?"

Daniel tertawa.

"Bukan seperti itu. Itu hanya perumpaan Ongie sayang. Hidup tak sepenuhnya diibaratkan dengan sebuah jungkat-jungkit."

"Jika ingin mendengar perumpamaan lainnya, ingatlah, hidup juga seperti jungkat-jungkit. Jika selama ini kita berada di atas, kita juga bisa jatuh ke bawah begitu juga sebaliknya."

"Wah gila, antriannya panjang sekali," kata Hyunbin yang baru datang. Keringat sudah membasahi dahinya.

"Kalian sudah naik wahana apa saja?"tanya Jihoon.

Fate [ OngNiel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang