Ada yang kaget aku up ngga? Wkwkwk lama banget ya ngga dapet notif dari cerita ini😂mianhae:(
Oh ya, baca part sebelumnya dulu ya, cause ada beberapa scene yang aku tambahin lagi.
Masih ada kah yang menunggu kelanjutan cerita ini?
HAPPY READING!
***
Sebenarnya, memaafkan itu perkara yang mudah dilakukan. Hanya saja, untuk menghilangkan bekas lukanya itu yang terlalu sulit .THE BABY TWIN
SA__SF***
"ADEK!"
"ENA!"
Seruan Eza, Ethan, dan Vero bersamaan. Tapi sang pemilik nama masih saja tak berbalik atau menyahuti orang yang memanggilnya itu. Entah karena tidak terdengar atau dia pura-pura tak mendengarnya karena sedang asik mengobrol dengan teman yang di sebelahnya.
"RENATA!"
"Paan si? Belisik. Ena lagi asik gosip baleng Sinta." Sahut Ena kesal.
"Mau jajan engga?" Tanya Eza to the point karena ia tahu jika ia meladeni ucapan adiknya urusannya akan panjang.
"Mau!" Balas Ena semangat. Ia bangun dari tempat duduknya lalu menarik tangan Sinta agar ikut dengannya. Sebenarnya ia baru saja berkenalan dengannya, tapi sudah terlihat sangat akrab sekali. Seolah mereka telah saling mengenal sejak lama.
"Kamu ngga sholat?" Tanya Eza lagi ketika adiknya sudah ada di hadapannya. Matanya menatap perempuan yang berada disebelah adiknya.
"Tadi Ena istilahat, capek soalnya." Balas Ena. "Kakak Ena punya temen balu, namanya Sinta. Dia balu pindah kesini kemalin."
Eza hanya mengangguk-angguk paham, "temen kamu udah izin ke orang tuanya belum ikut beli jajan sama kita?"
"Sinta tadi udah izin belum?" Tanya Ena kepada Sinta.
"Belum, kan tadi kamu langsung nalik tangan aku. Sebental aku izin ke mamah sama minta uang dulu," jawab Sinta sambil berlari kecil kearah tempat tadi ia sholat.
"Ya udah yuk beli jajan!" Ajak Vero ketika Sinta sudah datang.
"Tapi Ena lupa ngga bawa uang," adu Ena dengan mata berkaca-kaca.
Eza menatap tingkah Ena dengan perasaam Kesal, "Ena inget peraturan yang bunda kasih?"
"Ngga boleh nangis dan belsikap manja kalau lagi di lual, kalau nangis ntal langsung pulang ke lumah tanpa membeli yang di mau." Terang Ena dengan kepala menunduk.
"Peraturan itu juga berlaku di kakak," sahutnya.
"Iya, maaf."
"Masih mau nangis?"
"Enggak."
"Good girl. Tadi kakak udah minta uang sama bunda, dan kata bunda suruh bagi dua sama kamu." Jelasnya sambil menepuk-nepuk kantong saku yang berada di bajunya.
"Yeay! Sayang kakak."
"Sayang aku ngga?" Tanya Ethan sambil tersenyum dan mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.
"Sayang dong." Balas Ena dengan polosnya.
"Ngga boleh. Kamu cuma boleh sayang kakak." Protes Eza menatap sengit Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BABY TWIN
RandomMemang, seluruh isi dunia dapat kau miliki. Tapi tidak dengan hati yang telah terlukai. Kecewa. Rasa itu tetap terpatri di dalam dada. Jangan salahkan pada rasa. Karena rasa itu tumbuh karena sebuah ucapan yang tak di tepati. --Fira Naraya Pandhita...