Apakah kisah lama ini bisa pupus ketika aspirasi tak ada lagi?
THE BABY TWIN
SA__SF***
Pernah 'kah kamu berharap tetapi hal yang kamu harapi tak ter-realisasi?
Ah, membahas tentang harapan, sudah berulang kali Fira berharap agar hidupnya tak memiliki banyak problematika yang merumitkan. Tetapi seketika ia tersadar, jika hidup selalu mulus lalu untuk apa ia di hidupkan?
Dan ia 'pun mempelajari satu hal, ambil saja segala pelajaran yang tersisip dari segala problematika itu. Toh, belajar dari pengalaman itu tidak sesulit apa kata orang. Semuanya tergantung pada dirimu sendiri, kamu ingin mengambil jalan yang mudah atau mempersulit diri?
"Kakak, bangun. Katanya mau nemenin adek untuk bangunin orang sahur?" Ucap Fira sambil mengunyel-unyel pipi Eza.
"Ungh... iya bun," balas Eza sambil mengucek-ucek matanya.
"Kamu cuci muka sama tangan dulu ya? Bunda mau bangunin adek dulu."
Eza mengangguk-angguk lalu langsung ke kamar mandi. Sedangkan Fira mencoba membangunkan Ena beberapa kali.
"Adek belum bangun, bun?" Tanya Eza dengan wajah yang terlihat lebih segar.
"Iya nih, kak, susah di banguninnya."
"Adek mah kalau udah tidur like kebo. Biar kakak aja yang bangunin bun," ucap Eza sambil naik ke ranjang lagi untuk membangunkan adiknya.
"Adek bangun!" Eza menggoyang-goyangkan badan Ena dengan amat brutal dan membuat Ena langsung terisak begitu keras.
"Kakak kasian adeknya nanti sakit-sakit badannya," tegur Fira sambil melepaskan tangan Eza dari tubuh Ena.
Ena bangun dari posisi tidurnya, "hiks, kakak jahat!" Teriak Ena lalu memeluk sang ibunda yang berada di sebelahnya.
Fira mengelus-elus pundak anak perempuannya dan memberikan isarat mata kepada anak laki-lakinya yang berada di sampingnya.
"Maafin kakak ya, dek?" Kata Eza sambil memegang kaki kanan adeknya.
"Sakit tau badan Enanya!" Seru Ena dengan suara cemprengnya.
"Iya, maaf. Nggak akan kakak ulangin kalau kamunya ngga like kebo, mah," timpal Eza.
Ena melepaskan pelukannya pada Fira lalu menatap kakaknya tidak suka, "Dalipada kakak, gajah!"
"Ngga papa, kan gajah punya belalai, kalau kamu susah di banguninnya nanti kakak bisa nyemprotin air dari belalainya," balas Eza tak ingin kalah.
"Setelah! You and me, end!" Kata Ena sambil menunjuk dirinya dan Eza lalu ketika menyebut kata end jari telunjuknya memperagakan seolah memotong lehernya.
"Adek, kamu tau kayak tadi dari mana?" Tanya Fira terkejut mendengar ucapan dan apa yang Ena sudah mirip sekali dengan tokoh sinetron-sinetron.
"Dali kak lele pas malahan sama kak Geli," jawab Ena polos.
"Kak Geri, dek, bukan kak Geli. Geli mah misal kamu di kayak giniin," timpal Eza lalu menggelitiki pinggang adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BABY TWIN
RandomMemang, seluruh isi dunia dapat kau miliki. Tapi tidak dengan hati yang telah terlukai. Kecewa. Rasa itu tetap terpatri di dalam dada. Jangan salahkan pada rasa. Karena rasa itu tumbuh karena sebuah ucapan yang tak di tepati. --Fira Naraya Pandhita...