Gelarmu?

201 143 67
                                        

Mengapa aku harus selalu menerima luka bertubi-tubi bahkan saat akupun juga korban?

Kamu yang tanpa sadar melebarkan lukaku, menahan oksigenku agar sesak semakin dalam. Yang memaksaku kuat menahan sakit tanpa memberi celah untuk mencari obat penyembuh.

Setega itukah?

Tapi mengapa ketika aku sudah sangat tersiksa, ketika lukaku sudah sangat parah, kamu berdrama seakan kamu yang paling hancur. Seakan kamulah yang paling tersakiti disini!

Kamu anggap apa lukaku? Kamu fikir, lebamku ini hanya coretan belaka make up yang ikut serta? Barangkali aku adalah imajinasimu untuk menutupi kesalahanmu.

Ya! Sebagai seorang yang egois dan pengecut! Karena tak ingin tersalahkan!




Pagi luka, 09:44

Menertawakan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang