Part 3

2K 174 33
                                    

Jeno mendesah pelan saat membuka loker miliknya. Banyak sekali barang dan makanan yang diletakkan disana, mulai dari coklat, permen lolipop, gelang rajut, handband, dan masih banyak lagi. Pelakunya tidak lain adalah para siswi yang menjadi penggemarnya.

Sebenarnya Jeno sudah memperingatkan mereka agar tidak menghamburkan uang untuknya, namun sepertinya tak satupun dari mereka yang mendengarkan ucapannya. Jujur saja, ia kesal karena barang-barangnya yang penting menjadi tertimbun oleh semua hadiah itu.

"Wah, dapat hadiah lagi?"

Jaemin yang lokernya bersebelahan dengan Jeno melirik loker pemuda tampan itu sekilas. Sudah menjadi pemandangan yang biasa jika loker Jeno penuh dengan hadiah dari penggemarnya.

"Katakan padaku kalau aku boleh membuang semua hadiah ini. Aku kesal sekaligus risih sekarang."

"Hei, jangan begitu. Simpan saja barang-barangnya, kalau makanan kau bisa bagikan ke teman-teman."

"Ayolah Jaem, kamarku sudah dipenuhi hadiah mereka."

Jeno mengambil coklat dan lolipop hadiah itu dari lokernya dan menutup lokernya sedikit keras. Ia kemudian menyodorkan semua itu pada Jaemin.

"Tolong bagikan ke teman-teman. Aku mau ke ruang dance dulu."

Jeno kemudian langsung berlari ke ruang dance, meninggalkan Jaemin yang kerepotan karena tangannya kini dipenuhi sweettooth hadiah dari penggemar Jeno.

"Hmm.. kebiasaan. Siapa yang dapat hadiah, siapa yang menghabiskan." Jaemin menggelengkan kepalannya pelan, lalu berjalan ke kantin. Teman-temannya pasti sudah menunggu disana.

Benar saja, Jaemin melihat Renjun, Hyunjin, Haechan dan Jinyoung sudah berkumpul di salah satu meja di sudut kantin. Hyunjin yang melihat kedatangan Jaemin langsung melambaikan tangannya dengan semangat.

"Wah, lihat apa yang dibawa flirting boy kita ini."

Jinyoung langusng berkomentar saat Jaemin meletakkan hadiah-hadiah dari penggemar Jeno di meja kantin.

"Bukan milikku." Jaemin mengambil kola milik Renjun dan meminumnya sedikit. "Milik Jeno, biasa.. dari para penggemarnya yang diam-diam memenuhi loker Jeno dengan benda-benda ini. Padahal Jeno sudah memperingatkan mereka tetapi tidak mendengarnya."

Sengaja Jaemin mengeraskan suaranya agar para siswi yang mengagumi Jeno mendengarnya. Renjun, Hyunjin, Haechan dan Jinyoung berpandangan sesaat, sebelum akhirnya memahami maksud ucapan Jaemin.

"Kenapa Jeno tidak membuanganya saja, sih?"

Hyunjin melemparkan pandangan pada Renjun, yang langsung ditangkap dengan sempurna oleh pemuda bergingsul itu.

"Kau ini seperti tidak tahu Jeno, mana tega ia membuang hadiah dari fansnya walaupun dia sangat ingin melakukannya? Fansnya saja yang tidak tahu diri dengan terus mengobrak-abrik privasi Jeno."

Komentar sadis Renjun langsung ditambahi oleh Haechan, "Jika aku jadi Jeno, aku sudah datangi mereka dan berteriak didepan mereka agar tidak membuka lokerku dengan sembarangan."

"Kalau aku sih, pasti sudah aku buang ke tempat sampah. Tidak tahukah mereka kalau makanan manis seperti ini bikin sakit gigi? Jeno bahkan tidak suka makanan manis, tapi mereka yang katanya fans malah memberikan permen dan coklat ini."

Beberapa siswi yang mengagumi Jeno yang kebetulan berada dikantin sontak berdiri dari kursi mereka dan meninggalkan kantin dengan wajah merah padam menahan malu. Komentar Jinyoung dan teman-teman Jeno yang lain barusan sangat menampar mereka.

Last DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang