"Siapa bilang usia kepala tiga akan menyusutkan pesona seksual seorang pria beranak dua?
Naruto harus segera mencakar-cakar kenaifannya untuk sadar bahwa dia terlalu menarik untuk ditolak. Kendatipun ia seorang 'pria' dewasa, memiliki anak, serampan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau sudah membaca headnews pagi ini?"
Naruto sangat yakin ia baru saja mendengar putranya menanyakan sesuatu yang berbau bisnis dan politik padanya. Sepertinya ia salah dengar. Mungkin maksud Boruto headnews tentang game atau ia hanya sedang berusaha mengusiknya dengan sindiran-sindiran satirnya lagi?
Hm, atau mungkinkah dia mulai lebih terbuka dengan minatnya setelah ia memberitahu mimpinya yang katanya ingin membantu Sarada jadi CEO Gaiden selanjutnya?
"Jiji. Kau dengar?"
"Huh? Yeah. Tentu. Apa?"
Boruto meluncurkan ponselnya menyebrangi meja makan mereka. Sebuah foto candid memenuhi layar besar ponsel tersebut, Kyuubi Kurama, yang nampaknya seperti sedang melangkah keluar dari sebuah museum, orang lain mungkin berpikir jika fotografer foto tersebut baru saja diseruduk seekor banteng melihat dari buruknya hasil jepretannya, tapi Naruto tau betul banteng itu pasti salah satu bodyguard Kyuubi yang setinggi raksasa. Sebelum Naruto sempat memberi pendapat, putri bungsunya yang malam itu mengusulkan agar Naruto dan kakaknya menikmati secangkir teh manis bertiga dengannya sebelum Naruto berangkat ke pesta lebih dulu menjawab.
"Paman Kyuubi jadi direktur baru perusahaan Z Network, pemegang sembilan stasiun televisi besar di India."
"Ah, iya. Tadi pagi Sai sudah memberitahuku." Ujar Naruto, menyesap tehnya tanpa melepaskan tatapan pada foto besar yang terpajang di ponsel putranya.
Tidak banyak yang cukup berhasil mengambil potret Kyuubi. Terakhir ia ingat foto-fotonya bahkan hanya tersebar dalam jumlah sedikit ketika ia membuat heboh kantornya beberapa tahun silam, saat ia resmi menjadi Wakil CEO Konoha Gaiden inc. Kebanyakan foto-foto itu blur, terhalangi bodyguard-bodyguard-nya atau bahkan langsung dilenyapkan oleh suruhan Kyuubi sendiri dari dunia maya ―entah bagaimana ia melakukannya, Naruto bahkan tidak pernah bisa tau.
Tidak ada yang bisa mengorek apapun dari Kyuubi Kurama. Orang-orang tau siapa dirinya ―siapa ayahnya, tau apa yang dikuasainya, tapi tidak akan lebih dari itu. Mereka tidak akan pernah tau kehidupan di balik jas merah si musang semudah mereka mengorek-ngorek kehidupan Naruto dan menjadikannya bahasan ringan berisi banyak bumbu di acara-acara gosip dan berita tidak resmi. Sesekali rasanya Naruto ingin berguru pada wakilnya itu, meminta saran tentang bagaimana caranya kabur dari media dan agar ia bisa sedikit bernafas dan menghirup kehidupan normal seperti manusia pada umumnya.
Dengan segala keeksklusifan yang menjadi atmosfer alami seorang Kyuubi Kurama, Naruto sendiri bisa menganggap dirinya terlalu beruntung bisa bertemu dengan si musang merah itu. Seperti kebanyakan kawan bisnis dekat lainnya, mereka bertemu di pesta atau meeting besar. Setelah beberapa kali kebetulan berada di event yang sama, Naruto akhirnya tertantang untuk mengajak satu-satunya pria yang selalu menarik diri dari keramaian itu untuk berbincang, dan diluar dugaan, Kyuubi justru tertarik masuk ke dalam jajaran staf perusahaan yang Naruto miliki. Tapi level Kyuubi sebagai seorang individu terlampau melewati kualifikasi untuk sekedar Naruto jadikan pegawai biasa atau bahkan sebagai salah satu vice president-nya, maka ia pun menawarkan satu-satunya posisi Wakil Direktur Utama yang dengan suka rela diserahkan Shikamaru kala itu, sebuah posisi yang akan diberi kekuasaan penuh sebesar dewan direksi jika ia berhalangan berada di suatu acara penting.
