"Nayra, sayang, bangun. Nayra."
Suara sang mama membangunkan Nayra dengan lembutnya.
Nayra masih berusaha mengumpulkan nyawanya, saat sang mama bicara.
"Udah pagi lho."
"Emhh.. emangnya jam berapa..?"
"Jam delapan."
"Sekarang.. bukannya hari libur..?"
"Iya sih tapi kan bangun pagi-pagi itu bagus, kan?"
"Hhh.. masih ngantuk.. nanti lagi deh.."
"Ehh, jangan donk, ayo bangun. Ayo." Mamanya menyingkap selimut Nayra.
Nayra menarik lagi selimutnya. "Ngantuk.."
"Emangnya kamu ga ada rencana apa-apa hari ini refreshing gitu? Atau date?" tanya mamanya dengan senyum.
"Hah? Enggak, enggak ada.. Udah ah ma, mau bobo lagi ah..."
"Yah padahal ada kejutan spesial lho hari ini, mama mau nunjukkin, nih!" Mamanya memang dari tadi menyembunyikan sebelah tangan kanannya ke balik punggung. Sekarang dia menyodorkan sesuatu ke muka Nayra yang terbaring.
"Lihat!"
"Apa itu..?"
"Undangan!"
"Undangan apa?"
"Lihat donk, baca juga."
"Undangan Villenueve Corporation Anniversary?"
"Yup tepat, hari ini lho, nanti malem."
"Hari ini?" Nayra menguap selebar-lebarnya. Matanya jadi melek setelah melihat undangan itu. "Aku harus ikut apa?"
"Ya. Harus. Masa anak mama enggak dampingin mamanya, mama bisa-bisa jadi bahan pertanyaan tamu-tamu nanti. Mama sedih ntar. Ya jadi sekarang kamu harus bersiap-siap."
"Siap-siap?"
"Beli dress iya, kan?" Mamanya mengedipkan sebelah mata.
~*~*~*~*~
"Kaget aku saat ada notif SMS dari kamu."
"Kaget gimana?" Nayra menggeser-geser baju di stand salah satu butik.
"Ya abisnya bunyinya gitu, Kevin! Penting banget temenin aku! Darurat! SOS! ha ha ada-ada aja."
"Berlebihan ya? Ini kayaknya cocok. Mba!" Nayra mengambil satu bentuk gaun silver dipenuhi payet-payet berkilauan, long dress. Seorang pramuniaga menghampiri. "Eh ini juga deh!" Melirik sekilas gaun lain dan tertarik dia mengambil lagi, long dress juga hitam elegan, bagian leher ada payet seperti kristal.
"Dua ya. Mau coba dulu?"
"Emm.. kayaknya nggak usah deh, ukuranku kan slim, apa aja bisa pas. Udah ya mba bungkus aja."
"Kenapa beli dua, Nay? Kan cuman satu yang dipake?"
"Oh itu buat persediaan aja kalo-kalo ada pesta sejenisnya. Aku kan jarang beli gaun-gaun gitu.." Nayra melihat-lihat lagi gaun di pajangan di butik yang memang menjual gaun-gaun mewah.
"Persediaan ya? Mau berapa banyak persediannya?"
"Hah?"
"Itu kamu nyari-nyari lagi."
"Ya, secukupnya." kata Nayra sambil lalu.
.
"Totalnya tiga gaun, dua juta dua ratus ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Yang Sempurna
RomantikNayra, gadis pengidap sindrom panic attack hanya ingin bahagia, hanya ingin disayangi tanpa ada syarat apapun, itu kan hal mendasar bagi manusia, ga ada salahnya, tapi kenapa sangat susah sekali, ini yang sering ada dalam benak Nayra.