Chapter 3

216 26 2
                                    

Author POV

Empat hari terlewati setelah berita menghebohkan tentang Sasuke dan Sakura akan bertunangan telah berlalu. Empat hari pula Naruto berusaha menghindari Sasuke dan terlihat lebih pemurung, yang membuat kedua sahabatnya khawatir. Mereka berfikir sikap Naruto berubah karena berita tersebut.

Sedangkan Naruto masih menutup rapat tentang hubungannya dengan Sasuke pada sahabatnya. Ia bimbang ingin mengatakan pada sahabatnya, sedangkan hubungannya sendiri tidak jelas kepastiannya. Beberapa hari ini ia selalu dihantui dengan Sasuke. Pacarnya itu selalu ia jumpai di manapun ia berada dan sepertinya Sasuke juga sengaja mencari dirinya. Ia selalu menghindar, bahkan ia akan berlari sangat kencang ketika Sasuke juga ikut mengejarnya dan selalu kehilangan jejak sipirang. Sasuke ingin berbicara dengan Naruto, tapi Naruto selalu menghindarinya hingga  membuatnya frustasi.

.
.
.

Naruto berjalan pelan di koridor sekolahnya dengan kepala menunduk. Koridor terlihat sunyi karena sebenarnya proses pembelajaran telah berlangsung sejak tadi. Naruto sendiri tengah berjalan menuju kelasnya yang akan terlihat sebentar lagi ketika telah melewati belokan terakhir.

Bruk!

"Adu-du-duh... Sakit!"-Naruto

"Maaf, aku tidak melihatmu tadi." Ujar sipenabrak sambil mengulurkan tangannya berniat untuk membantu. Naruto yang melihat uluran tangan tersebut segera menyambutnya dan berdiri. Ia masih mengusap-usap bokongnya yang masih terasa sakit habis terjatuh.

"Tidak masalah. Aku juga tidak melihat jalanku dengan benar tadi." Ia mendongak melihat siapa orang yang telah menabraknya tadi. Naruto terpaku melihat Onyx pemuda yang telah menabraknya. Pemuda itu mirip dengan Sasuke, yang berbeda hanya model rambut dan kulit pemuda tersebut lebih pucat dari pada Sasuke. Ia heran. Ia tidak pernah melihat pemuda tersebut disekolah ini sebelumnya.

Sedangkan pemuda tersebut terpukau melihat mata pemuda pirang yang ada dihadapannya. Matanya sangat indah, seindah lautan yang ada di samudra sana. Pemuda itu sangat manis membuatnya betah berlama-lama memandangnya.

"Apa kau murid baru?" Tanya Naruto mencairkan suasana disekitar mereka.

"Iya. Aku sedang mencari kelasku. Tapi tampaknya aku nyasar." Balas pemuda tersebut sambil tersenyum aneh. "Namaku Shimura Sai." Pemuda tersebut-yang ternyata bernama Sai-memperkenalkan dirinya pada Naruto. Naruto yang melihat Sai mengulurkan tangan membalasnya.

"Aku Uzumaki Naruto. Panggil saja aku Naruto"

"Kalau begitu panggil aku Sai"

Mereka melepas tautan tangan mereka setelahnya. Sai masih betah menatap Naruto yang sekarang terlihat risih dipandangi terus secara intens oleh pemuda dihadapannya. Ia berusaha menghindari tatapan Sai dan berakhir menunduk memandangi ujung sepatunya yang terlihat lebih enak dipandang dari pada wajah Sai.

"Kau kelas berapa?" Tanya Naruto membuka pembicaraan kembali.

"Aku kelas XII jurusan IPA 1." Naruto terpaku. Pemuda tersebut ternyata sekelas dengan Sasuke. Tapi sepertinya pemuda itu benar-benar telah nyasar. Disinikan khusus untuk tingkatan kelas XI.

"Kalau begitu, ayo kuantar. Kau salah memasuki area. Ini area khusus anak kelas XI." Naruto menarik tangan pemuda tersebut dengan seenaknya, tidak menyadari pemuda tersebut menegang ketika tangannya digenggam oleh sipirang. Mereka terus berjalan hingga akhirnya mereka telah sampai pada pintu kelas tersebut. Bertepatan dengan itu, Sasuke keluar dari kelas tersebut dan melihat Naruto bergandengan dengan pemuda lain. Seketika emosinya memuncak. Ia tidak suka kekasihnya bersentuhan dengan orang lain, apalagi bergandengan seperti itu. Ia menatap tajam pemuda tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

This is about UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang