Horizon 3

36 10 0
                                    

-------------

"Kenapa?"

Seorang lelaki tiba-tiba muncul dari rak buku yang cukup tinggi, membuat Tarissa tersadar dari lamunannya.

"Eh?"

Heran Tarissa, dia fikir hanya dia kali ini yang sedang berada didalam perpustakaan selain petugas perpusakaan, tapi nyatanya tidak.

Lelaki yang cukup tampan, hidung mancung, bola mata bulat, menatap heran Tarissa, kenapa bisa seorang siswi yang lumayan pintar malahan berkeliaran diperpustakaan sekolah pada saat jam pelajaran berlansung.

"Kak Andi hehehe, duduk kak." pinta Tarissa menepuk pelan bangku disampingnya.

"Kenapa?" tanya lelaki itu lagi, Andi.

"Kenapa apanya kak?"

"Disini." ucap Andi singkat.

"Lagi dihukum kak, tadi gak sengaja ngejatuhin bukunya pak Bambang." Tarissa menurunkan nada bicaranya, tubuhnya sedikit lemas menjawab pertanyaan kakak kelas yang cukup terbilang famous juga di Sekolah. "Kakak sendiri kenapa disini? Ketos kok berkeliaran dijam pelajaran?" kini giliran Tarissa yang bertanya.

"Lagi nyari murid yang bolos." sahut Andi mengambil posisi duduk disamping Tarissa.

"Aigo cukup merepotkan yah kak."

"Iya sangat-sangat merepotkan."

Tarissa menatap Andi yang tengah memijit pelipisnya, lelaki itu mungkin sedikit lelah menjadi seorang detektif sekolah.

Yah bagi Tarissa seseorang yang masuk osis itu ibarat detektif, selalu mencari tau siswa yang bermasalah disekolah. Ibarat lambe gosip yang biasa Tarissa stalker di instagram. Selalu mencari kesalahan orang lain, mencari tau apa yang membuat orang itu bermasalah. Tapi, gak pernah sama sekali mengintropeksi diri sendiri.

Tarissa be like: kalo belum bisa memperbaiki diri tolong deh jangan pengen seolah-olah lo mau ngambil alih jalan hidup orang lain.

"Gue pamit." izin Andi kemudian berdiri dari bangku. "Yang rajin belajarnya."

Andi mengelus rambut Tarissa pelan, membuat perempuan itu tersentak kaget. Sangatlah merasa berbinar hati Tarissa mendapatkan perlakuan seperti itu dari kakak kelas yang selalu menjadi tempat persinggahan matanya.

Tarissa tersenyum simpul menatap Andi yang perlahan menghilang dari balik pintu perpustakaan, mungkin malam ini tidurnya sangatlah nyenyak.

Siapa yang tidak menyukai sosok lelaki seperti Andi? lelaki yang selalu menjadi pusat perhatian disekolah. Sang ketua osis cerdas dan bijaksana. Banyak perempuan yang menginginkan Andi, termasuk Tarissa.

"Sayangnya banyak saingan." gerutu Tarissa pelan mengatur kertasnya kembali kemudian beranjak pergi meninggalkan perpustakaan.

*******

Tarissa berjalan ditengah koridor sambil menundukkan kepala menatap lantai malas.

"Sa, lo kemana aja sih." ucap Ajeng setengah ngos-ngosan memegang dadanya, perempuan ini sudah berkeliling sekolah mencari tahu keberadaan Tarissa.

Tarissa menghentikan langkahnya menatap Ajeng yang setengah membungkukkan badannya mengusap keringat.

"Gak kemana-mana."

"Banyak siswa yang ngegosipin lu Sa."

"Mungkin fans." singkat Sarissa

"Engga Sa, katanya tadi pagi lo ngomelin Devano ditengah lapangan! Lo gak malu apa?"

Horizon #GrasindoStoryIncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang