Twenty One

1.2K 36 8
                                    

Guyuran hujan  seakan menemani Bagas. 

Tak perduli baju yang dikenakan basah,  sejak perdebatan kecil dengan sang ayah tadi Bagas memutuskan untuk keluar. 

Pertama dia mendatangi pusara sang bunda dan setelahnya hanya duduk bergeming di taman kota.

Dia ingin meluapkan semua emosinya.

Hujan semakin lebat mengguyur,  Bagas tak bergeming masih pada posisi yang sama,  duduk di bangku taman dekat dengan danau buatan. 

Badannya semakin lemah karena kedinginan,  bibirnya pucat. 

Pada waktu yang sama Fahmi ayah Bagas bingung ingin mencari kemana putranya itu. 

Dia khawatir jika terjadi apa apa pada sang anak. 

Dia berusaha menelfon Bagas tapi nihil hasilnya. 

Dia memutuskan untuk pergi keluar untuk mencari putranya. 

Fahmi mencari kesemua tempat yang yang memungkin kan Bagas ada disana tapi nihil Bagas tidak kunjung ketemu.

Hanya 1 tempat yang terlintas difikiran Fahmi yaitu tempat hiburan malam .

Tapi dia tidak yakin jika Bagas ada disana,  dia hafal betul pribadi Bagas , tidak mungkin Bagas akan mengunjungi tempat seperti itu. 

Sampai pada akhirnya Fahmi samar melihat motor Bagas berada dipinggir jalan taman kota. 

Tanpa pikir panjang,  Fahmi segera mengambil payung dan turun dari mobilnya.

Dia melihat Bagas yang sudah terbaring di kursi taman. 

•••
" Morning mama " sapa Renia sambil memeluk sang mama dari belakang

"tumben udah rapi"

"nah kan,  harusnya tuh alhamdulilah anaknya bisa jadi tertib bangun pagi, "

"haha iya alhamdulilah anak mama udah bisa ngerubah sikap"

Ting tong

"bentar mama bukain kamu sarapan aja dulu " Renia hanya mengangguk sambil meminum jus jeruk di dalam gelas. 

" assalamualaikum tante "

"oh iya waalaikumsallam"

"emm maaf tante Renia ada?  Saya mau ajak berangkat bareng kesekolah"

"oh iya ada kebetulan lagi sarapan,  mari silahkan masuk"

"Re ada yang nunggu kamu didepan,  buruan sarapannya " ucap Tuti sambil mematikan kompor. 

Renia bangkit dari kursi dan keluar menuju ruang tamu.

"ehh kak Adit, maaf lama ya "

"enggak kok Re,  santai aja , udah siap mau berangkat?  " tanya Adit. 

"oh oke,  bentar aku ambil helm dulu " Renia mengambil helm di rak dekat ruang keluarga,  tak lupa juga dia berpamitan kepada ibunya .

"yuk udah siap,  jangan ngebut ya kak"

"siap princess"

Seperti biasa setelah sampai disekolah,  Renia menjadi tontonan para siswi disana.

Mungkin mereka bingung,  bagaimana bisa Renia berangkat bareng kak Adit yang termasuk jajaran cowo tampan disekolah.

"emm kak makasih ya,  aku mau langsung ke kelas"

"nanti pulangnya bareng lagi ya Re,  nanti aku tunggu didepan kelas kamu "

"ya kalo ngga keberatan sih " cengir Renia sambil membenarkan anak poni ke belakang telinga .

Crazy Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang