Twenty Six

914 32 22
                                    

Setelah Adit selesai makan , dia pergi menghampiri meja Renia .

"Re , pulang sekolah ada yg mau aku omongin , kita ketemu bentar ya " ucap Adit .

"ngomong mah ngomong aja langsung , kenapa harus nunggu pulang sekolah " celetuk Bagas yang tidak suka dengan Adit .

Renia yang agak kebingungan pun hanya tersenyum kaku sambil mengiyakan ajakan Adit .

Bagas tampak kesal sama Renia karena dia mengiyakan ajakan Adit . Adit kembali ke meja temannya tadi , dan kembali ke kelas .

" entar sama gw aja Re , lu berangkat kan sama gue , pulang juga harus sama gue "

" iyaudah lu ngikut " jawab Renia .

•••




Renia dan Bagas menuju tempat parkir , dan terlihat Adit sudah menunggu disana

Raut muka Adit berubah ketika melihat Renia datang tidak sendiri , melainkan ada Bagas juga yang datang .

" Re , aku tadi ajak kamu sendiri , kenapa dia juga ikut ?"

"aduh kak Adit , Bagas ini tukang ojek aku , ya jelas dia ikut " Bagas yang mendengar itu langsung mengelak .

" enak aja tukang ojek , gue pacarnya ya jelas lah gue ngikutin . Kalo pacar gue kenapa kenapa gimana ? Lu mau tanggung jawab "

"heh" senyum Adit meremehkan .

" brandal kaya lo mana pantes buat Renia !" Bagas mengepalkan tangannya . Ingin sekali dia mendaratkan kepalannya ke wajah Adit . Tapi Renia masih bisa mencegahnya .

" kak Adit mau omong apa , habis ini aku mau pergi soalnya , jadi nggak bisa lama lama ".

" besok aja Re , aku juga udah males , karna ada dia disini , aku pergi dulu " sambil mengenakan helm nya , Adit menyalakan mesin motornya , dan pergi .

" najis ! Pergi sono lu yang jauh ! "teriak Bagas .

" lo apa apan sih gas , lu bukan pacar gue , kenapa lo tadi ngaku ngaku !". Bentak Renia.

" gua nggak ngaku ngaku , gue suka sama lo , gue cinta sama lo , dan gue udah omong berkali kali tentang ini , tapi lo yang nggak pernah paham " kali ini Bagas berkata dengan serius , tidak ada cengengesan ataupun bercanda .

" ya tapi kan lu bukan pacar gue " bantah Renia

" lu mau jadi pacar gue nggak ?" ucap Bagas spontan.

" apasaih lo , nggak jelas tau nggak !"

"ya atau tidak ?" Renia bingung harus jawab apa , dia menyukai Bagas , tapi dia tidak yakin .

"ayo pulang " Bagas menghela nafas , dan menurutinya .

Selama diperjalanan hening , tidak ada percakapan ataupun candaan seperti biasanya. Renia diam begitupun juga dengan Bagas .

Setelah sampai depan gerbang rumah Renia , Renia turun dan Bagas mengingatkan , kalau nanti malam dia akan menjemputnya .

"nggak usah dijemput , nanti aku bareng mobil papa aja " dan Bagas mengangguk mengiyakan .

Bagas pulang dengan rasa berkecamuk . Dia heran dengan Renia , kenapa sulit sekali untuk didekati . Dia terlalu beda dengan yang lainnya .

Sesampainya dirumah . Bagas bergehas menuju kamarnya untuk mandi dan setelah itu solat.

" Re , nanti Bagas kesini kan jemput kamu ?" tanya Tuti . " nggak mah , nanti Renia bareng mama aja ."

" tapi kamu tahu kan rumah Bagas dimana ?" Renia hanya mengangguk.

Crazy Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang