6. Mimpi

11 5 0
                                    

#pov Dona

Ternyata semua itu mimpi. Aku dapat melihat teman-temanku sekarang. Mereka sedang makan mie ayam di kantin sekolah. Rasanya aku tidak percaya, aku langsung berlari menyapa mereka.

"Aurel, Ussy, Rinta, Sandra, Alika".

"Kenapa, ada urusan apa kau kemari?", tanya Aurel dan melanjutkan makannya kembali.

Aku heran, kenapa mereka bersifat dingin padaku, mereka seperti asing dan tidak mengenalku.

"Ehh, kenapa Aurel bicara ketus begitu?

"Terserah aku mau bicara seperti apa, jangan merasa akrab pada kami".

Aku tersentak kaget dan kesal.

" Apa. "Mana janji kalian berteman sehidup semati akan selalu berteman.

TEP

Seseorang menepuk pundakku dan aku pun menoleh. Aku terkejut karena ternyata yang menepukku adalah Rose.

"Rose".

"Minggir", ucap Rose dan menolakku hampir jatuh.

Rose duduk bersama Aurel dan lainnya. Aku merasakan dejavu. Aku merasa pernah melihat kejadian ini, tetapi kapan.

"Kenapa kamu berdiri disitu, bisa-bisa kami ketularan ketidak beruntungan gara-gara kamu", kata Ussy dan mengusirku seperti mengusir seekor ayam.

Rose tersenyum sinis, "betul, pergi sana".

Aku semakin heran, ini dimana. Rasanya kata-kata itu pernah kulontarkan pada Rose, tapi kenapa sekarang Rose yang berkata seperti itu.

"Kenapa bingung, sana-sana", ucap Rinta sembari melemparkan es teh padaku.

Aku tidak tahu kenapa, aku ingin melawan. Tapi mulutku tak bisa terbuka. Hatiku terasa perih dan aku pergi dari kantin tersebut.

Keesokan harinya, Aku ingin memastikan kembali. Aku ingin bertanya pada Rose, kenapa dia bisa akrab dengan Rose dan lainnya.

Di saat itu, aku melihat mereka sedang diskusi di dalam perpustakaan.

"Rose, enak ya jadi orang pintar, bisa ngajarin kami seperti ini", kata Aurel dan tersenyum.

"Tentu, makanya belajar biar bisa jadi pintar. "Saat di bangku sekolah, kepintaran adalah nomor satu, orang bodoh selalu belakangan", jawab Rose dan ketawa kecil.

Mendengar itu aku terkejut. Itu semua kata-kataku, kenapa Rose yang mengatakan itu, apa sekarang aku berubah posisi menjadi Rose?.

"Oh iya Rose, sepertinya Dona ingin berteman dengan kita lagi", kata Ussy.

"Biarin anak sial itu, dia tidak pantas berteman dengan kita?".

"Hm, kami hanya menuruti perintahmu Rose, hingga karena keasyikan membulinya jadi ketagihan".

"Oh iya teman-teman, aku punya rencana untuk pembulian lagi, biar dia berhenti dekat-dekat dengan kita".

"Eh, sepertinya aku tidak ikutan", jawab Alika.

"Seru lho, ikutan aja. "Kalau tidak ikutan kita bukan teman lagi", perintah Rose.

"Hah... iya, iya, terserah deh", ucap Alika pasrah.

"Rose, sepertinya kita bisa minta bantuan sama Ekky, dia kan mau mengerjakan apapun yang penting bayarannya mahal", ucap Sandra.

"Boleh, boleh. Jadi kita tidak perlu turun tangan", kata Rose dan tersenyum.

Aku dapat mendengar semua apa yang mereka bicarakan. Aku benar-benar tidak mengira, ternyata yang terjadi sekarang aku berada di posisi Rose dan Rose berada di posisiku. Aku tahu apa yang mereka rencanakan. Tapi aku tak bisa menolak, tubuhku seakan bergerak sendiri mengikuti alur keadaan.

---------------

Surat yang kutemukan di bawah meja membawaku ke gudang sekolah yang sangat jarang di lalu lalangi oleh siswa-siswa, guru-guru.

Surat itu berisikan ajakan Rose dan teman-temanku untuk meminta maaf atas pembullyan dulu. Sebenarnya otak dari pembullyan dulu adalah aku sendiri kepada Rose saat seminggu menjadi siswa kelas 1 sma.

Aku duduk di kursi yang sudah sedikit reyot. Tiba-tiba Rose dan teman-teman datang.

"Maaf ya lama", ucap Rose dan tersenyum.

"Tidak apa-apa", jawabku dan merasa senang, padahal aku tahu apa yang selanjutnya akan terjadi.

"Ternyata dia berharap kita mau menjadi temannya ya?", ucap Sandra dan tersenyum sinis.

"Katanya ingin meminta maaf, tapi kenapa Sandra berbicara gitu?", tanyaku yang merasa aneh, mulutku berbicara bukan dengan kehendakku.

"Kau tidak pantas berteman dengan Rose dan kami, kamu itu anak pelakor, ibumu saja jadi pelakor, apa lagi kamu pasti ikut-ikutan jadi perusak hubungan orang", teriak Ussy.

"Ibuku bukan pelakor".

"Alaaaaah, Ayah dan ibu Rose bercerai itu gara-gara ibumu, ibumu menggoda Ayahnya Rose dengan tipu daya, dasar janda kesepian", teriak Sandra.

"Kalian salah, ibuku tidak seperti itu".

"Ssssst, jangan bertengkar , nanti pihak sekolah tahu kita disini", sahut Rose dan tersenyum sinis.

Aku tahu betul, jika omongan mereka mengenai ayahku yang tergoda dengan ibunya Rose yang merupakan janda itu benar adanya. Aku pernah melihat mereka berjalan berdua di mall saat aku juga sedang shopping bersama Aurel dan lainnya. Ayahku dan ibunya Rose bergandengan tangan seperti sepasang kekasih. Karena geram aku mengadu ke ibuku dan menyebabkan pertengkaran hebat.

"Jangan lama-lama lagi, ayo panggil Ekky kesini", kata Aurel.

Aku menangis, rasanya sakit hati, "ternyata, itukah penyebab kalian membullyku".

"Iya, jadi permohonan maaf tadi adalah umpan untuk pembulian selanjutnya", kata Rose dan menatap tajam padaku.

Tidak lama kemudian, Ekky datang bersama 2 orang temannya.

"Mana perempuan yang katamu ibunya pelakor?", tanya Ekky sambil mengekengkan tangannya.

"Akhirnya kau datang juga, kau bisa lihat sendiri yang mana", ucap Aurel.

"Oh, oke, tangkap dia", kata Ekky memerintahkan temannya dan kedua temannya segera membekap mulutku dan mengunci tanganku agar tidak bisa bergerak.

"Sekarang lakukan seperti yang aku perintahkan, jika tertangkap jangan bawa-bawa nama kami", ucap Rose dan membalikkan badan.

"Siap bos, nanti bayarnya ditambahin ya", ucap Ekky dan tersenyum licik.

"Nih", Aurel memberikan beberapa uang lembar ratusan, "lakukan cepat".

"Siap", ucap Ekky dan mengunci gudang

Aku semakin takut, apa yang akan dilakukan Ekky dan teman-temannya. Karena perintahku dulu adalah buat Rose merasa malu pada dirinya sendiri hingga dia menutup diri dari keramaian dan jadi penyendiri, terserah bagaimana pun caranya, aku tidak peduli.

Oh Tuhan, air mataku tak terbendung lagi. "Aku merasakan bahwa ini adalah karma yang pantas buatku karena kejam terhadap Rose yang tidak salah. Aku berharap ini mimpi dan berharap ada yang membangunkanku saat ini juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Tunggu chapter selanjutnya
Berharap ada yang penasaran pada ceritaku yang gaje ini.

Jangan lupa vote dan komen ya,
Biar semangat buat ceritanya

Hehehe

Salam manis Kazunika

Story Of Rose (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang