Ruangan putih. Hanya ruangan putih yang terlihat. Dona duduk terdiam diruangan itu dan menangis sendiri.
"Ibu, Ayah, tolong keluarkan aku dari sini, aku takut, dokter-dokter itu begitu kejam, mereka menyiksaku dengan berbagai jenis jarum suntik dan obat-obatan yang tidak aku sukai.
TAP TAP TAP
Datanglah seorang lelaki dengan berpakaian serba putih, dia membuka pintu ruang isolasi itu.
Dona memalingkan wajahnya, dia gemetaran dan takut dipaksa keluar dan disuntik lagi dengan bermacam-macam cairan yang hampir membuatnya gila.
"Selamat pagi cantik, saya dokter baru disini, hari ini saya yang piket menggantikan pak Burhan, hm, perkenalkan saya Tomi".
Nama : Tomi Zaynold
Gambar: Kazunika
Dona tetap tidak berani memandang wajah dokter baru itu, dia memeluk tubuhnya sendiri dan tubuhnya terlihat gemetaran.
"Aku tahu, kamu tidak gila", ucap Tomi.
Mendengar itu Dona terkejut, dia menoleh ke arah Tomi. Wajah mereka saling berhadapan.
"Tolong aku, tidak ada yang percaya padaku. "Rose, satu-satunya yang kupercaya, sepertinya dia membohongiku". Air mata Dona mengalir Deras, tangannya menekan kuat dadanya menahan luka yang tak terlihat.
"Kita tidak bisa mempercayai siapa pun. Tenanglah, aku akan membantumu", ucap Tomi dan mengusap kepala Dona.
------
Jam menunjukkan tepat pukul 14.00, Rose terlihat terburu-buru dan berlari ke arah jalan keluar sekolah.
"Deca, sekarang kita ke RSJ, aku ingin melanjutkan misiku kembali".
"Kita menggunakan teleportasi".
"Teleportasi".
"Ya, lebih cepat daripada menggunakan taksi".
"Ok".
GRRRRT
Handphone Rose bergetar. Rose segera mengambil handpone tersebut di sakunya dan ternyata ibunya Rose menelpon.
"Ibu".
"Kenapa dengan ibu, apa sekarang ingin merubah misi?".
"Tidak, ini, ibuku memanggil, setelah sebulan dia meninggalkanku, tiba-tiba dia menelponku".
Deca melihat aura kegelapan Rose memudar, hatinya menjadi lembut ketika melihat ibunya menelponnya, Deca menjadi khawatir karena sia-sia saja dia memberikan sedikit jiwanya kepada Rose. Jika Rose kembali menjadi anak lemah, dia tidak akan bisa makan dan harus mencari mangsa baru lagi.
TAP
Tangan Deca menyentuh pundak Rose berusaha mentransfer Aura kegelapan di hati Rose.
"Angkat saja, mungkin ibumu merindukanmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Rose (Hiatus)
Mistério / SuspenseIblis kucing yang biasa di panggil Deca memeluk perempuan yang telah dihidupkannya kembali. "kau harus memilih, mawar atau darah". "Aku tak mengerti", jawab gadis itu. "Pilihlah, karena itu adalah pilihanmu untuk membalas dendam". "Apa yang harus ak...